Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Waspada! 2 Kotak Amal Bertuliskan Ini Disebar Teroris Buat Biayai Serangan ke Polresta Solo

Terungkap kotak amal bertuliskan Sahabat Langit dan Sahabat Umat disinyalir menjadi pembiayaan aksi terorisme dengan target Polresta Solo.

Editor: raka f pujangga
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Potret kotak amal untuk pembiayaan pengebom dengan target Polresta Solo, dikumpulkan tersangka diseber di wilayah Soloraya, Jawa Tengah (Jateng). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Terungkap darimana pembiayaan aksi terorisme dengan target Polresta Solo.

Polisi menyita kotak amal yang bertuliskan Kota Sumbangan Sahabat Langit dan Kotak Sumbangan Sahabat Umat dari tangan terduga teroris.

Puluhan kotak amal yang disebarkan di wilayah Soloraya, Jawa Tengah (Jateng) diduga menjadi sumber dana aksi teror mereka.

Baca juga: Densus 88 Lakukan olah TKP di Rumah Terduga Teroris Boyolali

PPID Densus 88 Mabes Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan, ada dua jenis kontak amal yang ditandai oleh para tersangka terorisme, yakni Kotak Sumbangan Sahabat Langit dan Kotak Sumbangan Sahabat Umat.

"Sarana untuk pendanaan yang mereka lakukan ada dua kotak sumbangan. Ini merupakan cara mereka untuk mengumpulkan atau mendapatkan dana yang diletakkan atau ditaruh, di tempat-tempat umum publik," kata Kombes Aswin Siregar, saat di Polresta Solo, pada Jumat (4/8/2023).

Pengeledahan dan pemeriksaan sementara, total ada 50 kotak sumbangan yang sudah diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama lima tersangka, S pemimpin atau dalang pengeboman, RS alias UD istri tersangka bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, TN, TS, dan AG alias AS.

"Sehingga hasil-hasil sumbangan itu mereka kumpulkan sebagai dana untuk pembelian bahan-bahan (pengeboman) yang mereka lakukan," paparnya.

"Sekitar 50-an kotak isinya masing-masing masih belum diketahui. Tapi ini mungkin akan nanti kita update. Karena penyidik kita masih bekerja untuk meneliti dimana saja kotaknya, isinya berapa semuanya," lanjutnya.

Dalam penyelidikan, tersangka bom bunuh diri Polsek Astanaanyar Bandung, AG atau AS mendapatkan bom rakitan yang dikirim langsung oleh S warga Banyudono, Kabupaten Boyolali, yang berperan sebagai dalang pengeboman dan perakit bom.

Untuk tersangka S merupakan jaringan terorisme dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), sejak 2008 sampai 2014. Kemudian menjadi simpatisan ISIS dari 2014 hingga sekarang. Sedangkan keempat terafiliasi menjadi jaringan Asrori Daulah.

"Pernyataan dari S, sebetulnya di dua tempat, AG atau AS memilih untuk lokasi di Bandung. Sedangkan S memilih untuk lokasi di Solo atau Surakarta," katanya.

Baca juga: Inilah Wajah 5 Tersangka Teroris di Polsek Astana Anyar Bandung, 3 Orang Berasal Dari Sukoharjo

Jenis bom yang akan digunakan dalam pengeboman Polresta Solo, serupa dengan bom rakitan kasus nom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

"Ada kesamaan kalau kita lihat ini adalah kontainer yang merupakan pecahan pecahan dari logam-logam atau potongan-potongan logam yang berserakan dan telah dikumpulkan pada saat pengumpulan BB di TKP Polsek Astana Anyar," kata Karo penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

"Dalam panci itu ada kumpulan paku, kemudian di situ ada kayak atau seperti switch pemicu elektrik. Yang akan mengaktifkan seperti dari bom Astana Anyar," lanjutnya. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved