Daftar Pebulutangkis Indonesia di Kejuaraan Dunia 2023, Tampil 15 Pemain

TRIBUNJATENG.COM - Berikut daftar pebulutangkis Indonsia yang akan tampil di Kejuaraan Dunia 2023.

Seperti biasa, ganda putra sumbang wakil terbanyak.

Indonesia akan diwakili 15 pemain/pasangan saat Kejuaraan Dunia 2023 berlangsung pada di Copenhagen, Denmark.

Kejuaraan Dunia 2023 menjadi kejuaraan bulu tangkis mayor terdekat yang akan berlangsung.

Memperebutkan status World Champion, Kejuaraan Dunia 2023 menjadi salah satu destinasi utama bagi pemain dalam kalender event badminton.

Baca juga: Bonek Komentari Keputusan Persebaya Berhentikan Aji Santoso

Baca juga: Madura United Vs PSIS Semarang Sore Nanti, Tuan Rumah Full Team, Mahesa Jenar Andalkan Pemain Muda

Kejuaraan Dunia berbeda dengan turnamen terbuka karena digelar dengan sistem undangan di mana peringkat pemain dan ketentuan kuota wakil dari setiap negara menentukan.

Indonesia meloloskan 15 pemain dalam main and qualifier yang dirilis di laman resmi BWF pada Jumat (4/8/2023).

Tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran masing-masing akan memuat tiga kontestan dari Tanah Air.

Tim tunggal putri Indonesia paling sedikit dengan dua pemain sedangkan ganda putra paling gemuk dengan empat pasangan.

Ganda putra tak hanya memuat wakil Indonesia terbanyak karena empat pasangan Merah Putih di sana semuanya berstatus unggulan.

Pasangan nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menjadi unggulan teratas diikuti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, finalis Kejuaraan Dunia tahun lalu, yang menjadi unggulan kedelapan.

Sementara itu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana secara berurutan menempati posisi ke-10 dan 13 dalam seeding list.

Jumlah unggulan per sektor di Kejuaraan Dunia (16) memang lebih banyak dua kali lipat dari turnamen sirkuit (8) pada umumnya karena jumlah kontestan yang lebih banyak juga (64:32).

Adapun di nomor lainnya Indonesia punya lima wakil unggulan lainnya.

Kabar bagus datang dari tunggal putra di mana Indonesia berpeluang untuk mengakhiri paceklik medali selama 10 tahun.