Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Teroris Incar Kantor Polresta Solo, 1 Bom Sudah Siap Tinggal Nunggu pengantin

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap lima tersangka kasus terorisme

Editor: muslimah
Istimewa 
Tim Penyidik Densus 88, Tim Inafis Polda Jateng dan dikawal oleh petugas Polres Boyolali melakukan olah TKP di rumah terduga teroris berinisial S, Trayu, Banyudono, Boyolali, Jumat (4/08) 

"SU masih menunggu pengantin karena dia memang tidak melakukan sendiri. Dia hanya merakit bom saja," kata Aswin.

SU ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Boyolali pada Rabu 1 Agustus lalu.

"Kemudian dari tersangka SU ini Tim Densus melakukan penggeledahan rumah tersangka," kata Ramadhan. Penggeledahan dilakukan di rumah SU di Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Setelah menangkap SU, Densus 88 kemudian menangkap tiga orang pria berinisial AT, TS, dan AG serta satu perempuan berinisial R di Kabupaten Sukoharjo dan Boyolali.

"Jadi ada 5 tersangka yang telah diamankan dan ditangkap dan saat ini dalam pemeriksaan kedalaman lebih lanjut oleh Densus 88," kata Ramadhan.

SU sendiri kata Aswin merupakan anak didik gembong teroris Azhari Husin alias Doktor Azhari.

ASwin menyebut SU telah mempelajari soal bom sejak lama.

"SU belajar bom itu sudah lama, dia itu turunan atau anak didik dari dedengkot ahli teror bom yang kita tahu Doktor Azhari," kata Aswin.

Doktor Azhari adalah insinyur asal Malaysia yang menjadi dalang dari berbagai aksi teror di Indonesia, seperti Bom Malam Natal 2000, Bom Marriot 2003, dan Bom Bali I dan II.

Ia tewas dalam penyergapan yang dilakukan Densus 88 di Kota Batu pada 2005.

Aswin menjelaskan SU mempelajari soal bom dari murid yang dididik langsung oleh Azhari.

Dia mengatakan SU membuat bahan hingga paket.

"Doktor Azhari punya kader dan kadernya ini yang menjadi guru bagi SU. SU latihan membuat bahan, switch, paket," ucap dia.

Dari penangkapan lima tersangka teroris ini, Densus 88 menyita beberapa barang bukti penting, termasuk peralatan elektronik, bahan-bahan kimia, dan alat-alat yang digunakan dalam merakit bahan peledak.

Aswin menyebut Densus 88 akan melakukan interogasi terhadap para tersangka dan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap barang bukti yang telah disita.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemetaan jaringan teroris dan melanjutkan penegakan hukum terhadap tersangka lain yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri tersebut.(tribun network/mpm/abd/dod)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved