Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Persis Solo

Dugaan Penyebab Suporter Persib Bandung Bisa Menerobos Masuk di di Laga vs Persis Solo

Laga Persis Solo melawan Persib Bandung diwarnai dengan aksi ratusan suporter Persib Bandung berhasil masuk ke Stadion Manahan.

Editor: rival al manaf
(Management Persis Solo )
Ramadhan Sananta saat laga Persis Solo vs Persib Bandung di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (8/8/2023),malam. 

TRIBUNJATENG.COM - Laga Persis Solo melawan Persib Bandung diwarnai dengan aksi ratusan suporter Persib Bandung berhasil masuk ke Stadion Manahan.

Persis Solo vs Persib Bandung digelar di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), saat pertandingan tandang melawan Persis Solo, pada Selasa (8/8/2023), malam.

Akibatnya, ketegangan sempat terjadi di Tribun Sayab Utara, Stadion Manahan.

Baca juga: Gesekan Suporter Persis Solo Vs Persib Bandung, Panpel Laskar Sambernyawa: Berawal dari Saling Ejek

Baca juga: Ini Alasan Leonardo Medina Belum Puas Meski Persis Solo Kalahkan Persib Bandung, Skor Akhir 2-1

Baca juga: Duel Mantan Pelatih Liga Malaysia Medina Vs Hodak Tersaji di Laga Persis Solo Vs Persib Bandung

Ketegangan tersebut terjadi saat menit ke-25 usai pertandingan dimulai. Aksi lempar kantong plastik berisi air dan saling ejek terjadi antara dua kelompok suporter itu.

Bahkan ada suporter nekat melompat pasar pembatas stadion.

Ketegangan ini, mengakibatkan Steward atau pihak pengamanan pertandingan yang berada di Tribun Stadion, membutuhkan bantuan dari Kepolisian. 

Pihak kepolisian pun melakukan pengkondisian dengan membuat ruang pembatas.

"Sekitar 300 sampai 400 suporter tim tamu yang hadir. Kita antisipasi, dengan dijadikan satu di Tribun Sayab Utara."

"Gesekan-gesekan yang terjadi di awal tampaknya berawal dari beberapa ejekan," kata Ketua Panpel Stadion Manahan Ginda Ferachtriawan, pada Selasa (8/8/2023).

Ratusan suporter tamu ini, mayoritas berasal dari wilayah Jawa Barat.

Mereka datang secara kolektif ke Kota Bengawan.

"Ada yang naik bus, infonya juga ada yang naik mobil, ada yang naik kereta api. Melihat dari bahasanya, mereka berasal dari Jawa Barat," kata Ginda.

Adanya kecolongan tersebut, Ginda meminta sejumlah evaluasi langsung dari Tim Liga Indonesia Baru (LIB), terkait penjualan tiket.

"Kita berharap pada solusi yang jelas karena dilihat tadi tidak ada atribut tapi masih ada nyanyian, masih ada ejekan, tapi memang mereka bertiket," katanya.

"Kita foto tiketnya, mengingat gelang tiket itu kan bisa kita lacak. Sebenarnya siapa yang menjual ini, biar jadi bahan evaluasi tip-ticketing-nya."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved