Pemilihan Cawapres Ganjar Butuh Pertimbangan Mendalam, Megawati Kontemplasi di Bali
Sosok yang dicari untuk mendampingi Ganjar adalah sosok yang dapat menunjukkan dwi tunggal pada kepemimpinannya, seperti Bung Karno dan Bung Hatta.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sejumlah nama yang berpeluang menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, terus menjadi perbincangan.
Hal itu menyusul kondisi politik Nasional yang masih sangat dinamis, termasuk dengan belum finalnya berbagai koalisi yang telah terbentuk menghadapi ajang kontestasi pemilihan presiden (pilpres 2024).
Terlebih, batas waktu pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah dekat, yakni pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri disebut tengah melakukan kontemplasi di Bali dalam menentukan bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Kontemplasi dilakukan di sela-sela menghadiri acara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Bali.
Hal itu disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat ditanya wartawan soal cawapres Ganjar. “Bali alamnya sangat indah. Seluruh alam raya dijaga dalam keseimbangan, sehingga cocok untuk kontemplasi," katanya, Kamis (10/8).
Hasto menuturkan, sosok yang dicari untuk mendampingi Ganjar adalah sosok yang dapat menunjukkan dwi tunggal pada kepemimpinannya nanti, seperti sosok Bung Karno dan Bung Hatta. Sosok satu kesatuan, sehingga segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik.
“Orangnya sudah ada?” tanya wartawan. “Orangnya ya sudah ada. Semua perlu dipertimbangkan secara mendalam, termasuk masukan dari PPP, Perindo, Hanura, dan akan ada parpol lain yang bergabung," bebernya.
"Bu Mega terus mendengarkan aspirasi rakyat. Karena itulah dialog dengan Presiden Jokowi dan para Ketua Umum Partai sangat penting. Jadi orangnya ada, masak mau diumumkan orangnya nggak ada," sambungnya.
Ketika ditanya apakah bakal cawapres itu mengerucut ke satu nama, Hasto menjawab, soal nama-nama ada yang diusulkan oleh parpol pendukung. Nama-nama yang diusulkan itu kemudian dikaji.
"Sedang dilakukan juga pendekatan kepada partai politik lainnya untuk turut mendukung Ganjar. Setiap usulan mereka juga akan dipertimbangkan. Jadi tunggu saja pada momentum yang tepat akan diumumkan Bu Mega bersama para Ketum pendukung Pak Ganjar," tukasnya.
Objektif
Hasto menyatakan, nama-nama bakal cawapres yang sedang digodok Megawati itu juga tidak bisa dilepaskan dari masukan rakyat Indonesia melalui survei yang objektif.
Menurut dia, ungkapan bijak dalam kultur bangsa menekankan pentingnya melihat pemimpin dari bibit, bebet, dan bobotnya. Pemimpin itu juga harus dilihat dari rekam jejaknya.
"Pak Jokowi mengingatkan, lihat rekam jejaknya, lihat keluarganya, lihat asal-usulnya, lihat kinerjanya, lihat karakternya. Itu pesan dari Pak Jokowi yang kami jalankan dengan baik," jelasnya.
Seperti diketahui, sejumlah nama telah diungkap berpeluang menjadi bakal cawapres Ganjar. Mereka yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.