Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BPJS Kesehatan Minta Warga Validasi Info Seputar Program JKN Bila Mendapat WA Tagihan Pembayaran

Seorang pengguna sosial media memposting melalui akun Twitter @unnesmenfess bahwa ia mendapat tagihan Badan

Penulis: amanda rizqyana | Editor: muh radlis
zoom-inlihat foto BPJS Kesehatan Minta Warga Validasi Info Seputar Program JKN Bila Mendapat WA Tagihan Pembayaran
IST
Poster imbauan Whatsapp Blast skrining kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang pengguna sosial media memposting melalui akun Twitter @unnesmenfess bahwa ia mendapat tagihan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui Whatsapp.


Tagihan untuk satu keluarga tersebut dikirimkan oleh pengirim, pengirim mengaku tidak mendaftar sebagai peserta BPJS maupun terdaftar sebagai peserta BPJS.


Ini asli gak sih ? -ness sender dpt tagihan bpjs satu keluarga sdngkan setau sender gk ada yg daftar bpjs ataupun terdaftar bpjs ((: ada yg pernah mengalami kasus serupa ?

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Andi Ashar menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan memvalidasi pesan berantai yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.


Ia membenarkan pihaknya kerap kali menerima berbagai pertanyaan berupa pesan elektronik yang masuk ke gawai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Untuk menjangkau seluruh peserta, kami memang aktif menghubungi melalui pesan singkat yang kami kirimkan melalui whatsapp, contohnya seperti Whatsapp Blast Skrining Riwayat Kesehatan yang dikirimkan secara terpusat oleh BPJS Kesehatan,” ucap Andi pada Tribun Jateng, Kamis (10/8/2023).

Ia menjelaskan pengiriman pesan tersebut dikirimkan secara resmi melalui nomor 085218181722 berdasarkan hasil pengisian Skrining Riwayat Kesehatan yang telah diisi oleh peserta pada Aplikasi Mobile JKN dan memiliki resiko penyakit kronis.


Harapannya, peserta melakukan konsultasi kesehatan lebih lanjut dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat peserta terdaftar.

“Program Whatsapp Blast Skrining Riwayat Kesehatan ini, kami laksanakan sejak bulan Juni dan menargetkan satu juta peserta, untuk menindaklanjuti hasil skrining,” tambah Andi.

Lebih lanjut, guna meningkatkan kolektibilitas pendapatan iuran melalui edukasi kepada peserta terkait pembayaran iuran bagi segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) yang memiliki tunggakan iuran  dua sampai 11 bulan, petugas BPJS Kesehatan Cabang Semarang secara rutin melakukan telekolekting.


Sedangkan, untuk umur tunggakan 12-24 bulan Kader JKN akan melakukan kunjungan langsung ke peserta.

Selain itu, bagi peserta yang sebelumnya telah melakukan pendaftaran sebagai Peserta PBPU, namun lupa membayarkan iuran pertama, BPJS Kesehatan juga mengingatkan peserta melalui whatsapp.


Pada pesan tersebut tertulis nama, kelas dan iuran yang harus dibayarkan oleh peserta melalui virtual account.


"Pastikan data yang muncul pada proses pembayaran telah sesuai dengan data anda ,” kata Andi.

Adapun, saat ini tarif iuran Program JKN per bulan pada kelas 1 senilai Rp 150 ribu, pada kelas 2 senilai Rp 100 ribu, dan kelas 3 senilai Rp 35 ribu.


Untuk melakukan pendaftaran sebagai Peserta JKN, masyarakat dapat mengakses layanan pendaftaran melalui Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Admnistrasi Melalui Whattsapp (Pandawa) di nomor 08118165165, Care Center 165, serta kanal layanan di kantor cabang, BPJS Kesehatan Keliling, dan Mal Pelayanan Publik.

Andi kembali mengingatkan, apabila ditemukan pesan singkat selain kedua pesan tersebut, peserta dapat memastikan kembali kebenaran informasi dengan menghubungi lebih lanjut ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Semarang.


Pada dasarnya BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan informasi palsu, dimulai dari meminta Nomor Induk Kependudukan (NIK), pemberian hadiah, atau pesan-pesan lainnya seperti permintaan bantuan sosial hingga meminta peserta untuk mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening yang bersifat perorangan.

“Pesan yang kami kirimkan murni edukasi dan reminder terkait Program JKN, saya mohon masyarakat tetap waspada, jika ditemui pesan-pesan semacam itu mohon diabaikan saja. Jika ternyata salah satu dari peserta menjadi korban penipuan segera laporkan kepada pihak berwajib,” tegas Andi.

Saat ini BPJS Kesehatan, gencar memanfaatkan berbagai lini untuk memastikan Peserta JKN telah aktif kepesertaannya, dan peserta terinfo berbagai informasi terbaru seputar pelayanan kesehatan Program JKN.


Namun pihaknya berkomimen melindungi dan memberikan pelayanan terbaik, salah satunya dengan mencegah disinformasi demi menjaga kepercayaan peserta terhadap BPJS Kesehatan.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved