Kesehatan
NU Health Summit 2023, Gus Yahya: Rumah Sakit Hingga Klinik Milik NU Harus Disatukan di Satu SIstem
NU Health Summit 2023 digelar selama empat hari, mulai Jumat -Senin (11 - 15/8/2023) di Auditorium 2 Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo
Penulis: amanda rizqyana | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - NU Health Summit 2023 digelar selama empat hari, mulai Jumat - Senin (11 - 15/8/2023) di Auditorium 2 Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dijadwalkan menyampaikan materi yang strategis kepada para peserta.
NU Health Summit 2023 dibuka oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf.
Gus Yahya, panggian akrabnya ingin agar seluruh program pada semua LKNU diarahkan guna mendampingi umat.
"Program-program dari semua lembaga harus diarahkan, untuk mendampingi umat, mengawani umat, dan merawat umat," harapnya pada Tribun Jateng, Jumat (11/8/2023).
Gus Yahya menegaskan, harakah ini harus diarahkan pada ri'ayatul ummah, bukan untuk urusan politik praktis jelang 2024.
Ia pun berharap kegiatan ini menghasilkan hal-hal yang tak berhenti pada retorika, melainkan pada kerja nyata yang memiliki tolok ukur yang jelas.
"Kita ingin membangun satu sistem yang menyatukan seluruh layanan kesehatan di lingkungan NU berupa rumah sakit, klinik, dan sebagainya," ungkap Gus Yahya.
Baca juga: RMI NU Demak Diminta Bangun Semangat Rebranding Kemandirian Ekonomi Pesantren
Baca juga: Banjir Dukungan, 48 Orang Terdaftar Jadi Pewakaf RSU Anugerah Sehat Jepara Hanya Dalam 2 Pekan
Baca juga: Gus Yahya Minta Jangan Gunakan NU sebagai Senjata Kompetisi Politik
Sementara itu, Ketua Panitia NU Health Summit 2023, dokter Suhardiyo, FICS, Sp.BO., atau yang akrab disapa Dokter Kelik menyatakan kegiatan ini merupakan orkestrasi lembaga kesehatan di bawah NU.
"Kegiatan ini melibatkan lembaga kesehatan di bawah naungan NU, ada LKNU, PDNU, Aptikesnu, dan Arsinu," ujarnya.
Dokter Kelik berharap melalui kegiatan perdana ini, Lembaga Kesehatan NU (LKNU), Perhimpunan Dokter NU (PDNU), Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan NU (Aptikesnu), dan Asosisasi Rumah Sakit NU (Arsinu) dapat bersinergi agar semakin lebih baik dan lebih efisien.
Selain itu, nantinya dalam kegiatan ini, dapat menyepakati permasalahan untuk kemudian para pemangku kebijakan menjawab permasalahan tersebut.
"Seperti menghadapi Undang-Undang Kesehatan yang baru disahkan, menuai pro dan kontra, ada yang demo maupun menyetujui, kita dengar semua," tuturnya.
Dokter Kelik mengatakan momentum ini sekaligus guna mendengarkan pendapat para ulama mengenai UU Kesehatan yang memiliki banyak implikasi.
"Mulai dari organisasi profesi yang tak lagi tunggal melainkan dapat mendirikan organisasi profesi lainnya, yang dampaknya signifikan terhadap tenaga medis maupun masyarakat,” pungkasnya. (arh)
Gus Yahya
NU Health Summit 2023
Dokter Kelik
Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo
Perhimpunan Dokter NU
Seorang Lansia Masuk Rumah Sakit gara-gara Ikuti Saran Chat GPT |
![]() |
---|
Pejuang Dua Garis Biru, Ini Biaya Program Bayi Tabung di Kota Semarang |
![]() |
---|
Angin Segar Profesi Bidan di Kendal, Diizinkan Buka Praktek Mandiri Setelah 9 Tahun Vakum |
![]() |
---|
Khasiat Minuman Jahe Merah Hangat untuk Kesehatan Tubuh |
![]() |
---|
"Dokter yang Tidak Terus Belajar akan Tertinggal" Kadinkes Singgung Regulasi Sistem Pelayanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.