Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Orang Tua Wajib Tahu dan Waspada Mengerikannya Dampak Bullying pada Anak

Isu perundungan atau bullying di lingkungan sekolah semakin mencuat belakangan ini di Indonesia.

Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/BRAM KUSUMA
Info grafis perundungan 

TRIBUNJATENG.COM - Isu perundungan atau bullying di lingkungan sekolah semakin mencuat belakangan ini di Indonesia.

Hal ini menjadi keprihatinan bagi orangtua yang merasa khawatir terhadap kesejahteraan anak-anak mereka.

Uswatun Hasanah, Dosen Keperawatan Jiwa dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, memberikan penjelasan mendalam mengenai perundungan dan dampak negatif yang mungkin timbul.

Bullying atau perundungan adalah tindakan agresif baik dalam bentuk ucapan maupun perilaku yang dilakukan dengan sengaja dan berulang, dengan tujuan membuat seseorang merasa terintimidasi, terancam, atau bahkan tidak berdaya.

Tindakan perundungan umumnya terjadi di antara anak-anak usia sekolah dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan yang nyata atau yang dirasakan.

Uswatun Hasanah menjelaskan, "Perilaku perundungan memiliki dampak yang serius dan perlu dicegah, terutama bagi korbannya."

Ia menyoroti bahwa efek perundungan dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental anak-anak serta dapat mengganggu perkembangan sosial mereka.

Menurut Uswatun, efek negatif pertama yang mungkin dialami korban perundungan adalah kehilangan kepercayaan diri dan rasa harga diri.

Dampak ini bisa berlanjut menjadi gangguan konsep diri yang berdampak pada kesehatan mental korban.

Selain itu, anak yang mengalami perundungan juga lebih mungkin mengalami kecemasan, gangguan tidur, perubahan perilaku, kehilangan minat, hingga pikiran untuk bunuh diri.

Dampak perundungan tidak hanya terbatas pada aspek mental, tetapi juga dapat mempengaruhi prestasi akademik anak.

Uswatun menyatakan, "Siswa yang menjadi korban perundungan umumnya akan mengalami penurunan prestasi, kesulitan konsentrasi, bahkan bisa menolak untuk bersekolah."

Aspek sosial anak juga terdampak akibat perundungan. Korban perundungan cenderung merasa malu dan enggan berinteraksi dengan teman sebaya, bahkan bisa mengisolasi diri dari lingkungan sosial secara menyeluruh.

Di sisi lain, korban perundungan yang mengalami kekerasan fisik juga dapat mengalami dampak fisik seperti luka ringan, cacat fisik, hingga risiko kematian.

Namun, Uswatun juga menekankan bahwa perundungan tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pada pelaku.

Anak-anak yang melakukan perundungan memiliki risiko lebih besar untuk menjadi agresif, terlibat dalam kekerasan fisik, dan menolak bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Hal ini bisa terjadi karena perilaku perundungan dianggap lumrah oleh pelaku sebaya mereka.

Mengakhiri penjelasannya, Uswatun Hasanah mengajak semua pihak, termasuk orang tua, teman sebaya, lingkungan sekolah, masyarakat, dan pemerintah untuk ambil bagian dalam mengatasi fenomena perundungan.

Ia menegaskan bahwa pengawasan yang ketat dan penyusunan kebijakan yang tepat akan membantu mencegah peningkatan kasus perundungan dan melindungi anak-anak dari dampak negatifnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved