Berita Demak
Santri & Ustadz Pesantren di Demak Diminta Aktif Berdakwah di Medsos
Seribuan beserta ustadz/ustadzah Pondok Pesantren di Kabupaten Demak diminta aktif melakukan dakwah digital yakni di media sosial untuk mewarnai konte
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Seribuan beserta ustadz/ustadzah Pondok Pesantren di Kabupaten Demak diminta aktif melakukan dakwah digital yakni di media sosial untuk mewarnai konten keagamaan yang rahmatan lil alamin.
Hal itu disampaikan salahsatu narasumber Seminar Literasi Pesantren Cakap Digital Ustadz/Ustadzah, Mohammad Asyhadi, Rabu (16/8/2023). Seminar tersebut digelar di Aula Ponpes Al Bahroniyyah, Desa Ngemplak, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
"Hari ini, para santri dan ustadz/ustadzah pondok pesantren harus mau dan tidak boleh malu tampil di depan kamera berdakwah di media sosial," katanya.
Menurutnya, santri di pondok pesantren memiliki bekal pengetahuan keagamaan yang mumpuni. Namun terkadang mereka masih enggan dan ragu untuk tampil di media sosial.
"Persoalannya, kalau para santri terlebih ustadz/ustadzah tidak mau berdakwah lewat digital justeru ruang itu akan diisi oleh pihak yang dengan sengaja menebarkan paham keagamaan ekstrimisme, ini bahaya," katanya.
Narasumber lainnya, M Nur Huda mengatakan, banyak peluang yang bisa diambil para santri dan ustadz/ustadzah berdakwah di media sosial. Semisal membuat narasi melalui karya tulis yang diambil dari sumber-sumber kitab yang dikaji di pesantren.
Kemampuan menulis dan membuat konten digital ini sangat penting untuk memperluas dakwah dan meningkatkan kepedulian terhadap isu-isu keagamaan dan sosial yang sedang terjadi di masyarakat.
Selain karya tulis, lanjutnya, dapat melalui video dakwah. Pembuatan video lebih efektif dan mudah diterima oleh masyarakat.
"Setidaknya, masyarakat pengguna internet akan mendapatkan manfaat atas apa yang dilakukan oleh santri dan ustadz/ustadzah itu," katanya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Bahroniyyah, KH Muhyiddin Irsyad mengapresiasi kegiatan yang diselenggaran oleh Kemenkominfo dan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU ini.
"Literasi gitila ini sangat penting bagi kalangan santri dan ustadz/ustadzah. Ini juga sekaligus untuk mengukur kemampuan siswa sejauh mana mereka mampu memahami adanya perkembangan teknologi informasi terkini beserta manfaat penggunaannya," katanya.(*)
Bocah di Demak Dipaksa Minum Air Kloset dan Cucian Kaki Oleh Ayah Kandung, Penyebabnya Bikin Emosi |
![]() |
---|
Warga Belum Tahu Ada Demak Expo 2025: Kapan dan Dimana Ya? |
![]() |
---|
Karso Harap Pasar Murah di Demak Terus Dilakukan |
![]() |
---|
Warga Protes Truk Proyek Tol Semarang-Demak Bikin Jalan Rusak, CRBC Wika PP Janji Tindaklanjuti |
![]() |
---|
Warga Purwosari Adang Truk Material Proyek Tol Semarang-Demak, Sopir: Dari Semalam Tak Boleh Masuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.