Berita Semarang
Festival Arak-arakan Cheng Ho di Semarang Dihadiri Ribuan Orang, Supomo : Sektor Ekonomi Tumbuh
Ribuan orang berduyun-duyun memadati Klenteng Sam Poo Kong Kota Semarang. Bahkan mereka hadir di sekitar bangunan ikonik tersebut sejak pagi hari.
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ribuan orang berduyun-duyun memadati Klenteng Sam Poo Kong Kota Semarang.
Bahkan mereka hadir di sekitar bangunan ikonik tersebut sejak pagi hari.
Ribuan orang itu tak hanya dari Kota Semarang, beberapa bahkan dari luar daerah.
Mereka berkumpul di kawasan klenteng untuk menunggu datangnya rombongan arak-arakan.
Di mana rombongan tersebut berjalan dari Klenteng Tay Kak Sie yang ada di Pecinan Kota Semarang.
Rombongan tersebut membawa berbagai kesenian dan mengarah ke Klenteng Sam Poo Kong dalam acara Festival Arak-arakan Cheng Ho.
Masyarkat yang menunggu juga tak sabar menyaksikan arakan-arakan tersebut datang.
Paulus warga Kota Tegal misalnya, sedari pagi ia datang ke Klenteng Sam Poo Kong.
Paulus tak sendiri, ia bersama keluarganya untuk menyaksikan arak-arakan tersebut.
“Terakhir datang ke festival ini pada 2019, karena 2020 dan 2021 tidak ada,” katanya, Sabtu (19/8/2023) pagi.
Paulus berujar ada kerinduan tersendiri menyaksikan arak-arakan tersebut.
Apalagi keluarganya merupakan keturunan Tionghoa yang sangat menjaga budaya leluhur.
“Setalah menyaksikan arak-arakan saya akan ikut berdoa di dalam klenteng,” tuturnya.
Adapun suasana di pelataran Klenteng Sam Poo Kong sangat meriah.
Pasalnya, rombongan arak-arakan mengarah ke pelataran tersebut.
Ribuan masyarakat juga memenuhi halaman Klenteng Sam Poo Kong.
Riuhnya suasana di Klenteng Sam Poo Kong mendapat apresiasi dari Pemprov Jateng.
Mewakili Pemprov Jateng, Supomo Pejabat Disporapar Jateng menuturkan, kehadiran Cheng Ho di Jateng memberikan makna yang sangat luar biasa.
Makna tersebut asalah toleransi yang dibawa Laksamana Cheng Ho ke Jateng.
“Cheng Ho membawa misi perdamaian, sehingga di Jateng toleransi antar agama, suku dan ras terjaga secara baik,” tuturnya.
Festival Cheng Ho yang penuh arti, kaya akan budaya dan mengandung nilai edukasi menurutnya harus dijaga.
Festival tersebut juga dikatakannya punya dampak yang luar biasa untuk mengungkit perekonomian.
“Hal itu terbukti peserta dan pengunjung dalam festival dari berbagai daerah di Jateng. Semoga festival ini bisa jadi daya ungkit bagi perekonomian di Kota Semarang dan Jateng,” tambahnya. (*)
"Terpaksa Demi Susu Anak" Kisah Ayah Batal Masuk Penjara Setelah Mencuri Laptop di Semarang |
![]() |
---|
44 Posisi Lurah Kosong di Kota Semarang, DPRD: Jangan Dibiarkan Terlalu Lama |
![]() |
---|
Healing di Kota Lama Semarang: Momen Santai Mantan Menkeu Sri Mulyani Usai "Pensiun" |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Tinjau Dua Lokasi Kebakaran, Ternyata Salah Satunya TPS Liar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Petugas Kebersihan Telkom Ditemukan Tewas di Selokan Dekat Polda Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.