Viral! Video Bocah di Manggarai NTT Main Bola Tanpa Kaki, Bikin Haru Netizen

Viral! Video Bocah di Manggarai NTT Main Bola Tanpa Kaki, Bikin Haru Netizen

TRIBUNJATENG.COM - Inilah video viral di media sosial TikTok bocah-bocah di Kabupaten Manggarai, NTT yang sedang bermain bola.

Namun video tersebut viral dan banyak membuat netizen terharu akan adegan di video tersebut.

Video yang diunggah pengguna TikTok @atta_beo tersebut hingga berita ini diturunkan telah ditonton sebanyak 600 ribu kali.

Serta mendulang hingga 61 ribu likes untuk video tersebut.

Awalnya tak ada yang aneh dari video tersebut, hanya video anak-anak kecil yang tengah bermain bola.

Namun ada satu anak yang terlihat tak memiliki kaki ikut bermain bersama teman-temannya itu.

Meski tak memiliki kaki dan bermain bola hanya menggunakan tangannya bocah tersebut tak terlihat kesusahan.

Teman-temannya pun terlihat biasa, mereka memangdang bocah tersebut seperti halnya anak-anak pada umumnya.

Hal itu membuat haru netizen, pasalnya kekurangan tak menghalangi bocah tersebut untuk menikmati masa kecil.

Dari komentar diketahui bocah tersebut bernama Edo, kekurangannya pun menjadikan banyak netizen termotivasi.

"Terlalu banyak mengeluhnya aku ini. kuat dan semangat selalu ya adek ku

kamu kuat banget kamu sangat sangat memotivasi diriku dek," tulis seorang netizen.

"Entah kenapa saya langsung meneteskan air mata setelah melihat video ini

semangat ya Adek semoga sehat" selalu jadilah kebanggan orang tua," komentar netizen lainnya.

Tak hanya bocah yang tak memiliki kaki, netizen juga salut akan teman-teman bocah tersebut.

Mereka tak membedakan dan membiarkan kekurangan temannya itu menghalangi mereka bermain bersama.

"Bukan salut sma dia tpi salut sma temen⊃2; nya juga yg tidak membeda⊃2; kn."

"Itu di gendong tau, ma teman teman ny lau mau kmna mana, salut dgn persahabatan mereka."

"Orang tuanya berhasil mendidik anak anaknya untuk saling menghargai dan memanusiakan manusia," tulis seorang netizen di kolom komentar video tersebut.

Layaknya Edo, cacat tangan kanan pembalap Mattia Pasini juga tak menghalanginya untuk tetap melaju di sirkuit balap.

Berbeda dari kebanyakan pembalap yang tuas rem berada di tangan kanan.

Pasini justru menggunakan tangan kirinya untuk mengendalikan rem pada motornya.

Hal itu disebabkan karena cidera yang dialaminya dalam sebuah kecelakaan motocross di awal kariernya.

Cidera tersebut menyebabkan tangan kanannya tidak lagi memiliki kekuatan yang cukup untuk menekan tuas rem secara efektif.

"Pindah tuas rem ke tangan kiri bukanlah hal sulit bagiku.

Kopling hanya digunakan saat start, sehingga saya dapat fokus sepenuhnya pada tuas rem," jelas Pasini.

Keputusan Pasini untuk menggunakan tuas rem di tangan kiri telah diambil sejak ia kembali ke ajang Moto2 pada 2014 lalu.

Sebelumnya, ia masih menggunakan tuas rem di tangan kanan, namun merasa lebih nyaman dengan posisi baru ini. (*)