Yang Utang Lebih Galak Dari yang Nagih, Jafar Dipukuli saat Tagih Utang di Pasar Bandarjo Ungaran

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Yang utang lebih galak dari yang menagih, hal itu dialami oleh seorang pria di Ungaran, Kabupaten Semarang.

Jafar Reforman (28) dipukul anak orang yang meminjam uang saat ia hendak menagih utang.

Jafar merupakan seorang petugas koperasi,  saat itu ia sedang menagih utang di Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Sosok Supriatin Koordinator Judi Togel, Sebut Setor ke Polisi Rp 25 Juta Tiap 2 Minggu

Baca juga: Hasil Al-Nassr vs Al-Ahli Dubai 4-2, Ronaldo Bawa Klub Tembus Fase Grup Liga Champions Asia 

Baca juga: KPU Demak Tetapkan 521 DCS DPRD Demak, Bambang : Masyarakat Bisa Memilih Dengan Bijak

Dia dipukul menggunakan alat pengasah pisau oleh MA (30), anak dari pedagang ayam potong di sana yang menjadi nasabah koperasi itu.

MA diduga merasa jengkel karena Jafar terlibat adu mulut dengan ibunya, SM (65).

“Korban ini datang berniat menagih cicilan pinjaman, namun pihak pelaku meminta tenggang waktu sehingga terjadi adu mulut dan berujung pemukulan,” kata Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra kepada Tribunjateng.com.

Kapolres menerangkan, para personelnya mendatangi pasar tersebut seusai mendapatkan laporan dari seorang pedagang di sana karena situasi yang semakin ramai.

Jafar yang mengalami luka dibawa polisi ke RSUD dr Gondo Suwarno untuk menjalani perawatan. 

Kapolsek Ungaran, AKP Giri Narwantono menambahkan bahwa pihaknya masih memburu MA yang melarikan diri setelah kejadian pemukulan itu.

Baca juga: Jadwal Pelayanan Samsat Keliling di Kabupaten Demak Rabu 23 Agustus 2023, Hadir di Tiga Titik

Baca juga: Prakiraan Cuaca Demak Hari Ini Rabu 23 Agustus 2023, Cerah Berawan Sepanjang Hari

“Kami juga menunggu korban untuk melakukan pelaporan ke kami. Pelaku masih dalam pengejaran petugas kami,” sambung AKP Giri.

Sementara itu, Jafar menceritakan peristiwa yang dialaminya tersebut.

Dia membenarkan bahwa dia dan nasabah saling adu mulut.

“Karena saat dilakukan penagihan, nasabah selalu tidak menepati janjinya. Saya bersikeras untuk menunggu namun terjadi debat di lokasi dan saya dipukul menggunakan alat pengasah pisau,” kata Jafar. (*)