Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Inilah Sosok Perekam Video Teman Wanita Saat Mandi Ternyata Mantan Ketua BEM

Sosok pria asal Konawe, Sulawesi Tenggara, berinisial DW diduga perekam teman wanita berinisial EES saat mandi hingga kini tersebar di media sosial.

Editor: raka f pujangga
Istimewa
Inilah sosok pria asal Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga rekam teman wanita saat mandi lalu video disebar. Kejadian tersebut berlangsung di Kota Sorong, saat korban berinisial EES dan pelaku DW tengah mengikuti program Nusantara Sehat Tim (NST) Batch 18. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDARI - Sosok pria asal Konawe, Sulawesi Tenggara, berinisial DW diduga perekam video teman wanita berinisial ES saat mandi hingga kini tersebar di media sosial.

Kejadian tersebut berlangsung di Kota Sorong, saat keduanya mengikuti program Nusantara Sehat Tim (NST) Batch 18.

Selain merekam ES secara diam-diam, DW diduga telah menyebarkan video ES saat mandi ke media sosial.

Baca juga: Kisah Pilu Perempuan Salatiga Disekap dan Dilecehkan Berbulan-bulan, Pelaku Sebar Video Syur Korban

ES mengetahui penyebaran video tersebut pada Kamis (24/8/2023) pagi hari.

Ia diberitahu teman atau tetangga yang kebetulan berlabuh di Kalimantan dan mendapat video random muncul di Twitter atas nama, foto, dan video mirip ES.

Korban mengatakan padahal selama mengikuti program NST, dirinya dan DW tidak memiliki masalah apapun.

DW bahkan yang paling sering menemani ES turun ke lapangan.

"Kita hanya teman tim di pedalaman, hidup susah senang sama-sama," tulis ES dalam postingan media sosialnya seperti dikutip TribunnewsSultra.com, Minggu (27/8/2023).

Dalam postingan Instagramnya, ES menulis bahwa DW diduga seorang mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) disalah satu kampus kesehatan di Kota Kendari.

Selain itu, DW juga diduga sebagai pendiri @temanbelajar_nusantara, dan saat ini DW telah lulus PPPK analisis kesehatan di salah satu instansi di Pontianak.

ES juga mengaku, sebelum DW menghilang, ia sempat mengakui perbuatannya kepada ES melalui WhatsApp.

"Mohon maaf atas semuanya, saya tidak tahu lagi, semoga yang maha kuasa bisa memaafkan saya dan menempatkan saya di tempat yang baik. Maaf sekali lagi," tulis DW.

Kemudian setelah itu, DW dan keluarganya memblokir ES dan teman dekat ES.

Sementara itu, DW yang dikonfirmasi melalui nomor telepon seluler yang dibagikan oleh ES belum memberi respons.

Nomor ponsel tersebut dalam kondisi tidak aktif saat dihubungi melalui panggilan seluler, demikian pula saat dikonfirmasi dengan pesan WhatsApp Messenger. 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved