Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Suami Bunuh Istri di Semarang

Sosok Arisa Ariani, IRT di Semarang Tewas Dianiaya Suami Si Pembuat Keris, Kini 2 Anaknya Jadi Piatu

Sosok Arisa Ariani yang menjadi korban penganiayaan sang suami hingga tewas telah menyisakan kisah pilu dan trauma dua anaknya yang masih sd dan TK.

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Iwan Arifianto
Oleh TKP tewasnya IRT Arisa Ariani yang tewas dihajar suaminya 

"Kita pulang boncengan motor, bau aroma miras. Katanya mabuk Kawa-kawa, sampai rumah sekitar pukul 00.30," jelasnya.

Setiba di rumah, ternyata api emosi di tubuh tersangka belum padam.

Imbasnya, istri tersangka, Arisa Ariani (22) menjadi sasaran.

Ia dianiaya tersangka hingga babak belur dan tewas.

Korban sebelum meninggal dunia dihajar habis-habisan oleh sang suami bernama Yuda Bagus Zakharia yang bekerja sebagai pengrajin keris, pada Senin (28/8/2023) dini hari.

Wajah dan tubuh korban alami sejumlah luka lebam dan sayatan.

Korban dan pelaku merupakan warga satu kampung. Setiap malam, korban tidur di rumah orangtua pelaku.

"Pas kejadian penganiayaan mertua laki-laki pelaku ya di rumah tapi diam saja. Katanya sih takut dibunuh, padahal masih sehat harusnya bisa telpon, WA atau minta tolong ke siapa saat korban teriak-teriak dihajar," katanya.

Ia menyebut, informasi dari ketua RT setempat pelaku nekat menghajar istrinya dengan alasan cemburu.

Sebagai pendamping, ia merasa miris sebab kejadian penganiayaan sudah terjadi secara berulang tetapi tidak ada dukungan terhadap korban.

"Informasinya korban sering dihajar, kasihan anak-anaknya, mereka trauma," imbuhnya.

Beberapa staf dari Pemkot Semarang datang ke lokasi.

Mereka tampak melakukan asesmen dan pendampingan terhadap anak korban.

Menurut Nani, kejadian itu amat disayangkan ketika Pemkot masih gencar peduli terhadap perempuan dan anak malah terjadi kasus ini.

"Bu Walikota tadi juga datang ke sini," paparnya.

Tak Berani Melerai

Seorang perempuan Arisa Ariani (22) ditemukan meninggal dunia dengan luka di sekujur tubuhnya, Senin (28/8/2023) sekira pukul 04.00 WIB.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, antara korban dan suaminya sempat terjadi cek-cok di sebuah rumah Jalan Sendangguwo Selatan, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang.

Para tetangga korban sempat mendengar keributan tersebut tetapi tak berani melerainya.

"Iya berdasarkan para keterangan saksi seperti itu," ucap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat dihubungi Tribun.

Polisi mendapatkan informasi penganiayaan tersebut dari laporan yang masuk di Command Center Polrestabes Semarang.

Personel yang mendatangi lokasi ternyata sudah mendapati korban dalam kondisi luka-luka sayatan dan lebam di wajah serta sekujur tubuh.

Sejumlah petugas medis dari Ambulance Hebat Kota Semarang juga berada di lokasi kejadian.

Dari petugas medis, anggota polisi mendapatkan informasi korban sudah meninggal dunia.

"Korban diduga dianiaya oleh suaminya sendiri bernama Yuda Bagus Zakharia," beber Kapolrestabes.

Detail penyebab kematian korban masih dilakukan pemeriksaan.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita juga sempat mendatangi lokasi kejadian. (Iwn)

Baca juga: Pecah Telur, 3 Tim Mahasiswa IT Telkom Purwokerto Akhirnya Lolos PKM Insentif

Baca juga: Anggota DPR RI Terkesan Semangat Karnaval Budaya Blora Peringatan Kemerdekaan ke-78

Baca juga: PCNU Kabupaten Tegal Tanggapi Video Viral Mobil Bantuan Operasional Ditarik Kembali Anggota DPR RI 

Baca juga: Pelaku Usaha Kecil di Kedungbanteng Kecewa, Dana Bergulir Masyarakat Eks PNPM Mandiri Masih Terhenti

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved