Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kecelakaan

3 Kecelakaan Kerja Terjadi Beruntun dalam 2 Pekan di Bangka Belitung, 3 Penambang Timah Laut Tewas

Kecelakaan kerja saat menambang di laut terjadi beruntun dalam kurun dua pekan terakhir di Kepulauan Bangka Belitung.

bbc
Ilustrasi jenazah 

TRIBUNJATENG.COM, BANGKA - Kecelakaan kerja saat menambang di laut terjadi beruntun dalam kurun dua pekan terakhir di Kepulauan Bangka Belitung.

Tiga penambang timah inkonvensional (TI) atau tambang tradisional jenis ponton apung dilaporkan tewas.

Korban pertama bernama Patra, tewas tertimbun longsoran saat menambang dengan cara menyelam di Laut Sukadamai, Toboali, Bangka Selatan, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Kisah Pilu Buruh Penggilingan Jagung Tewas Terpeleset Masuk ke Mesin di Wonogiri

Peristiwa nahas itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat itu, korban sedang bekerja pada Ponton Isap Produksi (PIP) bersama sejumlah rekannya.

Korban yang berhasil ditemukan pada hari yang sama sempat dibawa ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tidak tertolong.

Evakuasi jasad M Teguh (25) pekerja tambang di Parit Tiga
Evakuasi jasad M Teguh (25) pekerja tambang di Parit Tiga, Bangka Barat, Jumat (1/9/2023). (Dok. SAR Pangkalpinang)

Selanjutnya di kawasan yang sama, Sahril (24) hilang tenggelam saat mengejar speedboat yang lepas dari tambatan di ponton tambang.

Korban yang berasal dari Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan ditemukan tewas pada Rabu (23/8/2023).

"Penemuan jasad korban sekitar 20 mil laut dari lokasi kejadian awal," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa. 

Insiden kecelakaan yang merenggut nyawa Sahril terjadi pada Minggu (20/8/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada malam hari itu korban mendatangi salah satu ponton, namun kemudian speedboat yang ditambatkan terlepas.

Korban nekat melompat ke laut untuk mengejar speedboat meskipun sempat diingatkan saudaranya yang bekerja di lokasi kejadian.

Para pekerja ponton langsung melakukan pencarian pada malam itu juga, namun tidak berhasil menemukan korban.

Selanjutnya korban ketiga yakni penambang timah ponton apung bernama M Teguh (25).

Ia ditemukan tewas tenggelam di perairan laut Tanjung Ru, Kecamatan Parit Tiga, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (1/9/2023).

Dua hari sebelumnya, Teguh dilaporkan hilang saat memperbaiki mesin ponton jenis tambang inkonvensional (TI) rajuk.

Jasad pria asal Lampung itu pertama kali ditemukan nelayan dan langsung dievakuasi ke rumah sakit setempat.

Komandan Pos SAR Mentok, Sufani mengatakan, jasad Teguh ditemukan mengapung sekitar 200 meter dari lokasi kejadian awal.

Saat ditemukan, jasad dalam keadaan utuh mengenakan pakaian lengkap.

"Ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh nelayan yang memang ikut dalam tim pencarian gabungan," kata Sufani pada awak media, Jumat.

Teguh mengalami kecelakaan kerja di laut saat memperbaiki mesin ponton yang rusak.

Diduga Teguh terjatuh karena ponton yang dinaikinya bergoyang dihempas ombak besar. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam Dua Pekan, 3 Penambang Timah Laut di Babel Tewas Kecelakaan"

Baca juga: TKI Grobogan Tewas Terjepit Mesin Press, Baru 2 Bulan Kerja di Korea Selatan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved