Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonogiri

Pria Wonogiri Dijemput Paksa, Dikeroyok Buntut Kostum SD di Lomba Voli, Bupati Jekek: Ga Masuk Akal

Kronologi pria di Wonogiri dijemput dari rumahnya lalu dikeroyok  karena kostum SD saat lomba voli

Editor: muslimah
TikTok @lagaligo_voly
Pria berinisial AD (28) menjadi korban pengeroyokan sejumlah warga di depan rumah Kepala Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri akibat kostum turnamen voli antardesa.  

Kejadian itu bermula saat AD dituding memecah belah dua desa saat turnamen voli tingkat Kecamatan dengan konten-konten TikTok yang diunggahnya.

Tim desa AD saat itu menang walk out melawan desa lain

Tim lawan mengundurkan diri karena merasa kostum tim AD melecehkan pihak lawan.

"Kaos timnya kan mirip seragam SD. Pertandingan sebelumnya juga pakai itu juga tidak ada masalah. Tahun lalu juga pakai seragam itu juga tidak masalah," jelas AD.

Masalah itu menurut AD sudah diselesaikan di tingkat Kecamatan Jatisrono.

Namun kembali muncul permasalahan ketika turnamen bola voli di Kecamatan Jatipurno hingga mendapatkan aksi kekerasan.

Pengeroyokan AD terjadi setelah ia kedatangan tamu orang yang tak dikenal pada Jumat (25/8/2023) sekira pukul 22.00 WIB.

AD mengaku dijemput paksa bersama istri dan anaknya dengan menggunakan mobil.

"Saat itu dijemput paksa, istri dan anak saya yang umurnya dua bulan diminta untuk naik ke mobil," jelas AD, dikutip Tribunnews.com dari TribunSolo.com.

Rupanya, AD dan keluarganya dibawa ke salah satu rumah Kades di Kecamatan Jatisrono dengan maksud mengklarifikasi sikap AD.

Namun setibanya di lokasi, AD mendapatkan pukulan dari beberapa orang dengan disaksikan belasan orang yang berkerumun.

Mendapatkan ancaman dari dua desa

Mengutip dari Kompas.com, AD mengaku mendapatkan ancaman jika tidak mengklarifikasi konten TikToknya.

“Handphone saya juga diminta paksa dan saya juga dipaksa menghapus video TikTok yang lagi FYP (for your page). Padahal (dalam video itu) tidak menyebut nama orang atau nama desa,” kata AD.

Selanjutnya AD dipaksa membuat video klarifikasi dengan kata-kata sesuai permintaan oknum warga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved