Alasan Mytha Lestari Ambil Alih Lagu Trauma dari Elsya

Alasan Mytha Lestari Ambil Alih Lagu Trauma dari Elsyara

TRIBUNJATENG.COM - Mytha Lestari baru-baru ini membagikan alasan mengapa dia memutuskan untuk mengambil alih lagu viral Trauma.

Sebelumnya, lagu Trauma dipopulerkan oleh Elsya.

Pengungkapan ini terjadi dalam program FYP yang tayang beberapa waktu yang lalu.

Mytha Lestari mengungkapkan bahwa lagu Trauma sebenarnya merupakan sebuah proyek kolaboratif antara dirinya dan Aan Story.

Kerja sama antara Mytha dan Aan telah dimulai sejak tahun 2019.

Mytha Lestari bertindak sebagai produser bersama Aan.

Sedangkan lirik lagu ditulis oleh Aan dan Prilly Latuconsina.

Pada awalnya, mereka memilih Elsya sebagai penyanyi untuk lagu tersebut.

"Project ini sudah kita kerjakan sejak tahun 2019.

Produsernya aku sama Aan. Tapi yang menulis (liriknya) Aan dan Prilly.

Dan kita memilih Elsya sebagai penyanyi dari Trauma," kata Mytha Lestari.

Maret 2023, Mytha Lestari dan Aan Story memutuskan untuk merilis lagu tersebut dengan matang.

Setelah dirilis, lagu Trauma langsung mendapatkan perhatian besar.

Bahkan lagu ini menjadi sangat populer di kalangan masyarakat.

Tak hanya itu, Trauma juga menjadi salah satu sumber sound konten di platform seperti TikTok dan Instagram.

Namun, sayangnya, pada puncak popularitasnya, Elsya mengumumkan keputusannya untuk mundur dari dunia hiburan.

Mytha Lestari menceritakan bagaimana manajemen memberi tahu mereka tentang niat baik Elsya untuk hijrah ke jalan yang lebih religius.

"Nah pada saat itu tiba-tiba dari pihak manajemen memberi tahu tentang niat baiknya Elsya bahwa Elsyara pengin hijrah," kata Mytha Lestari.

Lebih lanjut, Mytha Lestari awalnya masih menanyakan apakah Elsyara masih bisa bernyanyi meskipun sudah berjilbab.

"Aku masih tanya, emang kalau pake kerudung nggak bisa nyanyi?" cerita Mytha Lestari.

Berdasarkan penjelasan Elsya kepada Mytha, ada adab-adab yang ingin dilakukan setelah memutuskan untuk hijrah.

"Nah menurut Elsyara sendiri, ada adab-adab yang memang dia ingin lakukan saat pakai kerudung.

Sampai akhirnya dia memutuskan tidak mau masuk ke dunia entertainment lagi dan bahkan bernyanyi lagi," kata Mytha Lestari.

Meskipun terkejut, baik Mytha Lestari maupun Aan Story menghormati dan mendukung keputusan Elsya untuk mengikuti panggilan hatinya.

"Kita sangat menghargai keputusan Elsya," ucapnya.

Tetapi, Mytha Lestari merasa bahwa lagu Trauma yang begitu populer tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mengambil alih lagu tersebut dengan menyusun ulang aransemen yang baru.

"Lagu ini sudah masuk chart top 10, jadi pada saat itu ngobrol, gimana caranya ini lagu tetap berjalan karena sudah menjadi sangat terkenal.

Jadi mau tidak mau kita harus membuat versi baru," tandas Mytha Lestari.

Dengan tekad yang kuat dan rasa hormat kepada Elsya, Mytha Lestari berusaha mempertahankan kehadiran lagu Trauma dalam industri musik Indonesia.

Lirik Lagu Trauma

Ku pernah coba bertahan

Namun sering terlupakan

Ku pernah coba melawan

Tapi aku tersingkirkan

Lebih baik berpisah

Dari pada terus terluka

Karena ku s'lalu yang salah

Jujur aku trauma

Aku tak mengejarmu saat kau pergi

Bukan karna ku tak cinta lagi

Tapi ku ingin berhenti

Kita saling menyakiti

Aku tak menahanmu tetap disini

Bukan karna tak bahagia lagi

Tapi kini ku sadari

Cinta tak harus saling miliki

Lebih baik berpisah

Dari pada terus terluka

Karena ku s'lalu yang salah

Jujur aku trauma

Aku tak mengejarmu saat kau pergi

Bukan karna ku tak cinta lagi

Tapi ku ingin berhenti

Tidak saling menyakiti

Aku tak menahanmu tetap disini

Bukan karna tak bahagia lagi

Tapi kini ku sadari

Cinta tak harus saling miliki

Lebih baik berpisah

Dari pada terus terluka

Jujur aku trauma

Aku tak mengejarmu saat kau pergi

(Bukan karna ku tak cinta lagi)

Bukan karna ku tak cinta lagi (Tapi kini kusadari)

Menyakiti (Kita saling menyakiti)

Aku, Tetap disini (Aku tak menahanmu tetap disini)

Bukan karna tak bahagia lagi

Tapi kini ku sadari

Cinta tak harus saling miliki

Hoo

Cinta tak harus saling miliki. (*)