Dibeli Seharga Rp 1,24 Triliun, Kai Havertz Hanya Tendang Angin di Laga Kontra Manchester United

TRIBUNJATENG.COM - Kai Havertz mendapat sorotan negatif di media sosial setelah tampil di laga antara Arsenal dan Manchester United di Emirates Stadium pada Minggu (3/9/2023).

Meskipun menjadi starter reguler untuk Arsenal, Havertz gagal mencetak gol yang dinantikan para penggemar The Gunners.

Penampilan Havertz di laga tersebut merupakan yang keempat secara beruntun sejak kepindahannya dari Chelsea ke Arsenal pada musim panas dengan nilai transfer mencapai 65 juta pounds (sekitar Rp1,24 triliun). Namun, hingga saat ini, Havertz belum berhasil mencetak gol untuk tim barunya.

Pertandingan melawan Manchester United diharapkan menjadi kesempatan emas bagi Havertz untuk mencetak gol pertamanya bersama Arsenal. Namun, pada menit ke-13, Havertz melewatkan peluang emas saat sepakan kaki kirinya yang seharusnya menjadi gol justru berbuah tendangan angin. Peluang ini kemudian berhasil diantisipasi oleh bek Manchester United, Lisandro Martinez.

Reaksi dari sebagian besar pendukung Arsenal di media sosial pun tak terelakkan. Banyak yang mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap Havertz dan melayangkan kritik.

Salah satu penggemar menulis di Twitter, "Bagaimana Havertz bisa melewatkannya?" Sementara yang lain menambahkan, "Kegagalan Havertz adalah salah satu hal yang akan membuat kepalaku panas selama sisa minggu ini." Ada juga yang membandingkannya dengan pemain lain dengan cuitan, "Kegagalan Havertz jauh lebih buruk daripada yang dialami [Nicolas] Jackson kemarin."

Beberapa pendukung bahkan menyuarakan keinginan melihat pemain seperti Emile Smith-Rowe atau Fabio Vieira sebagai starter di tim. Komentar lain menilai Havertz tidak pantas bermain di Premier League.

Meskipun kegagalan Havertz, Arsenal berhasil memenangkan pertandingan melawan Manchester United dengan skor 3-1. Setelah tertinggal 0-1 dari gol Marcus Rashford, Arsenal bangkit dengan gol-gol Martin Odegaard, Declan Rice, dan Gabriel Jesus untuk meraih kemenangan penting.

Kritik terhadap Havertz menunjukkan bahwa tekanan ekspektasi tinggi yang datang dengan nilai transfer mahalnya belum terpenuhi. Bagi Arsenal, kemenangan dalam pertandingan tersebut tetap menjadi sorotan utama, meskipun performa individual Havertz mendapatkan perhatian negatif di media sosial.