Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

RS Mardi Rahayu Kudus Juara Kompetisi Formula Strategy Nasional

RS Mardi Rahayu Kudus berhasil menorehkan prestasi dalam kompetisi Formula Strategy (Fast) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
Rifqi Gozali
Penyerahan sertifikat juara oleh BPJS kepada RS Mardi Rahayu, Senin (4/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – RS Mardi Rahayu Kudus berhasil menorehkan prestasi dalam kompetisi Formula Strategy (Fast) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. RS Mardi Rahayu Kudus berhasil juara I nasional setelah menyingkirkan lebih dari 1.200 peserta dai fasilitas kesehatan yang ada di seluruh Indonesia.

Kompetisi tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan mutu pelayanan yang ada di Mardi Rahayu. Selama ini, kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus Heni Riswanti, Mardi Rahayu merupakansalah satu fasilitas kesehatan mitra BPJS yang menerapkan pelayanan maksimal dan mendapatkan nilai di atas rata-rata dibanding dengan fasilitas kesehatan yang lain.

“Kalau dari survei yang kami lakukan rata-rata tingkat kepuasan pelayanan di sini 75 persen, Mradi Rahayu di atas itu,” kata Heni Riswanti, Senini (4/9/2023).

Heni mengatakan, kompetisi Fast tersebut digelar sejak Mei sampai Juni. Fasilitas kesehatan yang menjadi peserta harus mengirimkan dokumentasi pelayanan. Lebih dari 1.200 fasilitas kesehatan mengirimkan video pelayanan. Kemudian dipilih 50 terbaik. Setelahnya dipilih lagi 25 terbaik sampai akhirnya terpilih 5 baik. RS Mardi Rahayu terpilih dalam klasifikasi 5 baik tersebut.

Fasilitas kesehatan yang terpilih 5 baik akan ditinjau secara langsung bagaimana tingkat pelayanan yang diterapkan. Apakah sesuai dengan dokumentasi video yang dikirimkan untuk kompetisi atau tidak. Dan setelah dilakukan peninjauan langsung oleh BPJS Kesehatan pusat pada 1 Agustus 2023, RS Mardi Rahayu terpilih sebagai yang terbaik secara nasional.

“Kompetisi ini tidak sekadar kompetisi video pelayanan, tapi adalah upaya meningkatkan mutu pelayanan yang mudah, cepat, dan setara,” kata Heni.

Untuk membuktikan tingkat pelayanan yang maksimal di RS Mardi Rahayu, Heni telah membuktikan sendiri. Saat dia sakit, pelayanan kesehatan yang diakses yaitu RS Mardi Rahayu. Kemudian, lanjut dia, di rumah sakit tersebut di setiap sudutnya terdapat janji layanan sebagai pengingat bahwa rumah sakit tersebut komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Sementara Direktur Utama RS Mardi Rahayu Pujianto mengatakan, pihaknya selama ini terus berusaha memberikan pelayanan terbaiknya. Dia sadar betul pihaknya tidak bisa memberikan pelayanan sempurna 100 persen. Tetapi komitmen untuk melakukan perbaikan terus menerus diupayakan.

“Pelayanan yang kurang baik itu yang harus kami bina,” kata Pujianto.

Dalama kesempatan ini atau bersamaan dengan hari pelanggan nasional, RS Mardi Rahayu juga melepas 22 tenaga pendamping orang sakit atau Napos angkatan keempat yang telah dilatih secara cuma-Cuma selama 2 bulan. Saat ini para Napos tersebut sudah siap untuk bekerja untuk merawat orang sakit misalnya pasien strok, pasien pascarawat inap juga merawat bayi. Bagi yang ingin mengakses pelayanan tersebut bisa menghubungi kontak RS Mardi Rahayu 088806500777.

Kemudian Mardi Rahayu juga meluncurkan PACS atau Picture Archiving Communication System yang terintegrasi dengan sistem informasi manajemen rumah skait. PACS merupakan kombinasi perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, menyimpan dan mendistribusikan hasil pemeriksaan radiologi menggunakan standar Digital Imaging and Communications in Medicine (DICOM) secara akurat dan menjadi alat komunikasi dengan kemampuan menyimpan data gambar medik radiologi seperti hasil CT Scan, USG, MRI, dan berbagai jenis foto rontgen dalam bentuk digital.

Dengan implementasi PACS maka hasil pemeriksaan radiologi dan interpretasi dokter spesialis radiologi secara langsung, dengan segera atau real time dapat dilihat oleh dokter yang memeriksa pasien dimanapun berada tanpa menunggu proses cetak hasil pemeriksaan dengan kertas film dan sejenisnya.

“Sehingga tindakan dokter dapat dilakukan dengan segera pula. Keberhasilan integrasi PACS dan SIMRS akan menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan, mengambil, dan mencetak film secara manual atau konvensional,” kata dia. (Goz)

Baca juga: 18 Tahun Berkiprah, Himpaudi Kota Pekalongan Komitmen Tingkatkan Profesionalisme Guru

Baca juga: Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal Mewisuda 201 Taruna 

Baca juga: Ada Acara Perpisahan Ganjar Jalan Pahlawan Semarang Besok Ditutup, Polisi Siapkan Jalur Alternatif

Baca juga: Atlet Sepaktakraw Jepara Berjaya di Sumatera, Antarkan Jateng Juara Umum di Popnas XVI Sumsel 2023

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved