Berita Batang
Tembus Pasar Internasional, Shuttlecock Asal Batang jadi Rujukan Pengrajin Tegal
Sentra produksi shuttlecock IND Shuttlecock Kabupaten Batang telah mampu menembus pasar internasional
Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Sentra produksi shuttlecock IND Shuttlecock Kabupaten Batang telah mampu menembus pasar internasional.
Sentra produksi shuttlecock ini berlokasi di Desa Pasekaran, Kecamatan Batang.
Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah berupaya menjembatani para pengrajin yang tergabung dalam Koperasi Shuttlecock Lawatan Sejahtera dari Kabupaten Tegal untuk mendapatkan pembelajaran langsung mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga mencapai pangsa pasar internasional.
Analis Koperasi, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, Riyan Fadhilah menyampaikan, IND Shuttlecock dipilih jadi salah satu rujukan karena produknya yang telah menjangkau pasar internasional, sehingga para perajin dapat mengadopsi pola produksi hingga pemasaran.
“Respons mereka sangat positif, ditunjukkan lewat diskusi yang interaktif, sya yakin ini bisa memicu semangat mereka supaya lebih meningkatkan kualitas produk mereka,” tuturnya, Kamis (7/9/2023).
Pemilik IND Shuttlecock, Ahda Al Faizu mengatakan beberapa jenis shuttlecock yang berstandar nasional maupun internasional serta strategi pemasaran hingga mampu menembus pasar ekspor.
“Nanti kami bantu mendapatkan konsumen termasuk bahan baku seperti bulu angsa yang sesuai standarisasi internasional,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, para perajin lokal ini akan dikenalkan dengan konsumen dari Negeri Jiran.
“Kebutuhan pasar di sana sangat potensial, berkisar 12 ribu tabung, apalagi belum ada yang memproduksi, jadi ini peluang besar dan langkah awal buat pengrajin shuttlecock dalam negeri, supaya dapat melebarkan jangkauan pasar hingga mancanegara,” ungkapnya.
Anggota Koperasi Shuttlecock Lawatan Sejahtera dari Kabupaten Tegal Ade mengatakan, selama ini pangsa pasar dan kapasitas produksi yang hanya untuk lingkup lokal.
Melalui studi tiru ini, para pengrajin berharap agar ada sinergi yang terbangun, sehingga dapat membuka jaringan dalam memperoleh bahan baku sesuai standar hingga mampu menembus pasar ekspor.
“Sementara ini produksi kami baru 50-100 yang didistribusikan ke wilayah Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang dan Cirebon, kendalanya bahan baku bulu yang cuma mengandalkan lokal, jadi kualitasnya belum standar,” pungkasnya.(din)
| Pemkab Batang Salurkan Kursi Roda dan Kaki Palsu Kebutuhan Dasar Warga Kelompok Rentan |
|
|---|
| Bupati Batang Kucurkan Insentif Jaminan Pensiun untuk Guru Madin, Santri Terima Bantuan Hari Santri |
|
|---|
| Putra Batang Antar Genre Jateng Juara Nasional, Program Inklusi dan Pengabdian Jadi Sorotan |
|
|---|
| Sosok Nadi Pertiwi, Siswi SMAN 2 Batang Terpilih Jadi Duta Muda BPJS Kesehatan Jateng-DIY 2025 |
|
|---|
| Pelajar MTs Muhammadiyah Batang Antusias Latihan Cara Padamkan Api dan Jinakkan Ular |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.