Berita Slawi
Aksi Lucu Pengedar Ganja Kering di Tegal, 'Ngumpet' di Keranda Jenazah Saat Hendak Ditangkap Polisi
Satresnarkoba Polres Tegal mengungkap dua kasus pengedar narkoba golongan I jenis ganja kering dan tembakau gorila di lokasi berbeda.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: raka f pujangga
"Jadi pada saat kami melakukan penggeledahan, tersangka inisial OP berada di ruangan depan. Tapi setelah kami geledah lebih dalam lagi, ternyata ada satu tersangka inisial WRA yang sedang bersembunyi atau bahasa jawa nya "Ngumpet" di bawah keranda mayat. Keduanya status sebagai tersangka peredaran ganja kering," jelasnya.
Untuk barang bukti yang berhasil diamankan yakni 20 paket ganja kering, tiga linting ganja kering, ganja kering yang dibungkus plastik bening, dengan total barang bukti yang ditemukan sebanyak 310 gram ganja kering.
"Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Pasal 132 Ayat (1) JO Pasal 114 Ayat (1), Subsider Pasal 111 Ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009, Tentang Narkotika Jo Pasal 55 Ayat (1) KE-1e KUHP. Ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 10 miliar," jelas KBO Satresnarkoba.
Sementara untuk kasus kedua yaitu tindak pidana peredaran dan penyalahgunaan narkotika golongan l jenis tembakau gorila.
Team Opsnal Satresnarkoba Polres tegal berhasil meringkus pengedar narkoba jenis tembakau gorilla berinisial MTA (25), warga Desa Bandasari, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.
Menurut KBO Satresnarkoba, tersangka diamankan di Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal pada Sabtu (2/9/2023) sekitar pukul 00.05 WIB.
Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan satu paket tembakau gorilla dengan berat 17,86 gram yang dibungkus dengan plastik klip putih bening kemudian disimpan di dalam bekas bungkus makanan.
Pada saat penangkapan, tersangka mengakui telah membawa dan menyimpan satu paket tembakau gorilla.
Sama seperti kasus sebelumnya, tersangka mengedarkan narkotika golongan I jenis tembakau gorilla tersebut melalui media sosial.
Baca juga: Inilah Sosok RP, Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Nekat Jualan Ganja Karena Pusing Bikin Laporan Kuliah
"Tersangka berperan sebagai pengedar dan memiliki stok tembakau gorila, kemudian diedarkan via online atau melalui media sosial. Tersangka menyimpan satu paket tembakau gorila di bawah pohon tepi jalan masuk Desa Dampyak dan ditutupi dengan batu bata," terang Ipda Jony.
Atas perbuatannya, tersangka terjerat Pasal 114 Ayat (2), Subsider Pasal 112 Ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Tersangka terancam hukuman pidana paling lama 20 tahun dan denda maksimal Rp 10 miliar. (dta)
4.133 Anggota PMR Dikukuhkan, Bupati Tegal Ischak: Jadi Duta Kebaikan yang Siap Menolong |
![]() |
---|
Modus Baru Sindikat Narkoba di Tegal: Pakai Metode 'Maps' dan 'Drop-off' |
![]() |
---|
Perbaikan Jalan Jalingkos-Kendalserut Senilai Rp5,3 Miliar, Bupati Ischak: Secara Visual Bagus |
![]() |
---|
Bupati Ischak Optimistis Pengerjaan Jogging Track di Stadion Trisanja Slawi Selesai Tepat Waktu |
![]() |
---|
Monitoring Penataan Jalan Gajah Mada Slawi, Bupati Ischak Temukan Adanya Sedimentasi Drainase Lama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.