Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kyai Cabul Semarang

Kyai Cabul di Semarang, Muh Anwari, Diduga Terseret Kasus Penipuan Jual Beli Tanah Hingga BMT

Tersangka kasus kekerasan seksual sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah Al Kahfi Kota Semarang, Muh Anwari.

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG / Iwan Arifianto.
Polisi saat menggiring Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah Al Kahfi Kota Semarang, Muh Anwar (46) alias Bayu Aji Anwari yang menyetubuhi para santriwati untuk menunjukkan lokasi kamar para santri perempuan di pondok tersebut, di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jumat (8/9/2023). 

Sama halnya dengan uang tabungan di BMT, tanah kavling yang telah dibelinya malah tidak jelas juntrungannya.

"Saya hanya punya fotocopy sertifikat tanah, tapi selepas saya cek di BPN ternyata sudah balik nama, atas nama siapa BPN bungkam," ujarnya.

Ia menambahkan, tidak berharap uangnya dapat sebab tentu sangat sulit.

Namun, ia hanya ingin melaporkan kasus ini lantaran merasa dirugikan.

"Ada bukti tabungan, pembayaran kavling ada semua makanya saya melapor. Saya tak sendiri tapi bersama korban lain yang sertifikat tanahnya dibawa kabur,"  imbuhnya.

Korban lainnya,  Slamet Prihatin (56) menyebut, mengalami kerugian sebesar Rp100 juta akibat investasi di lembaga keuangan Baitul mal wat tamwi (BMT) Khasanah yang dikelola Muh Anwar.

Belum lagi, biaya anaknya mondok di Malang yang pembayarannya digelapkan oleh Anwar.

"Jadi saya bayar sekolah anak di Malang lewat dia karena dia yang nyuruh sekolah di situ tetapi tidak dibayarkan sehingga saya harus bayar dobel. Kalau biaya sekolah saja  Rp30 juta, itu baru saya belum korban lainnya," katanya.

Borok Anwar terungkap berawal dari para jemaah pengajiannya yang ingin menarik uang tabungan di BMT.

Ternyata di BMT tidak ada kas sama sekali. Padahal Anwar adalah pengelola tunggal BMT tersebut.

Menurut Slamet, uang jemaah tersebut habis tak jelas juntrungannya. Mulanya, ia mengira uang itu habis untuk membangun Pondok Pesantren.

Makanya, ia menuruti ketika diminta terlapor untuk meminjam uang di bank dengan dalih mengganti uang jemaah.

"Saya mau karena ia berjanji mau ganti sertifikat rumahnya, ternyata ketika saya utang bank pakai sertifikat rumah saya sendiri, ia ingkar janji," jelasnya.

Selepas itu, hubungannya dengan Anwar renggang. Ia bahkan dituduh memfitnahnya atas kejadian tersebut.

"Saya bilang misal saya fitnah ayo buktikan, dia malah blokir nomor saya terus lari ke luar kota," terangnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved