Wonosobo Hebat
Kembangkan Kreasi Olahan Berbahan Dasar Pangan Lokal, Wonosobo Gelar Lomba Cipta Menu
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo gelar Lomba Cipta Menu Tingkat Kabupaten Tahun 2023, di Gedung Sasana Adipura, Rabu (13/9/2023).
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dispaperkan Kabupaten Wonosobo Istikomah menyampaikan, kegiatan ini diselenggarakan kerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo.
Tujuan kegiatan ini agar masyarakat dapat membuat menu sehari-hari dengan mengadopsi sumber bahan pangan lokal di sekitarnya.
Mengingat bahan pangan lokal di Kabupaten Wonosobo cukup melimpah yang mengandung banyak manfaat namun belum maksimal dalam pengolahannya.
"Di Wonosobo banyak sekali mulai dari umbi umbian seperti singkong, ketela pohon, ketela rambat, hingga jenis serealia, sumber pangan karbohidrat, protein, dan sayur produksinya sangat melimpah," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Wonosobo Launching Layanan Dokkar Salman, Berikan Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat
Baca juga: Jadi Komoditas Unggulan, Dinas Pangan dan Perkebunan Dorong Petani Kembangkan Kopi Khas Cilacap
Baca juga: Kemandirian Desa Melalui Mojotengah UMKM Show, Bupati Wonosobo Ajak Pelaku UMKM Upgrade Diri
Sebanyak 28 peserta membuat berbagai macam makanan olahan mulai dari menu pagi, siang, hingga malam untuk tiga orang (ayah, isteri, dan anak).
"Ketentuan ini mengacu dari pusat dan provinsi, usia 30 tahun (ayah dan istri) umur produktif, dan anak usia 2 tahun butuh asupan seimbang. Karena kita sedang mengurai stunting, dengan ini masyarakat agar pandai membuat menu cegah stunting," jelasnya.
Jenis menu-menu yang dilombakan nantinya akan dibuat sebuah produk resep makan untuk dapat disampaikan kepada masyarakat.
Harapnnya dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengolah bahan makanan yang ada di sekitarnya.
Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar mengapresiasi ide lomba cipta menu.
Menurutnya melalui kegiatan ini dapat mengembangkan kreativitas masyarakat dalam menciptakan menu, sekaligus pembiasaan konsumsi makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini juga membantu Wonosobo untuk menurunkan stunting yang saat ini angkanya masih cukup tinggi.
"Harapannya mampu memenuhi kebutuhan gizi harian yang berimplikasi pada kualitas sumber daya manusia," ujarnya.
Saat ini pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi prioritas utama sebagai aset pembangunan negara di berbagai bidang.
Sekaligus penentu keberhasilan proses pembangunan yang dilakukan.
Selain itu, menurutnya potensi besar pangan lokal sumber karbohidrat non beras tersedia hampir di seluruh wilayah Kabupaten Wonosobo.
Namun keberadaannya masih dipandang sebelah mata, sehingga masih kurang dalam pemberdayaannya maupun dalam pemanfaatannya.
"Untuk itu, diperlukan komitmen bersama dalam memastikan pemenuhan gizi masyarakat, dengan memanfaatkan sumber pangan yang berbasis sumber daya dan kearifan lokal," tambahnya. (ima)