Berita Slawi
Pemkab Tegal Gandeng Fatayat NU Kembangkan Talenta Digital
Guna meningkatkan indeks pembangunan manusia dan daya saing sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Guna meningkatkan indeks pembangunan manusia dan daya saing sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten Tegal menggandeng organisasi masyarakat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengembangkan talenta digital.
Hal ini terungkap, saat Bupati Tegal Umi Azizah, membuka kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) internet cerdas, kreatif dan produktif (Incakap), di Aula Pertemuan KPRI Bakti Husada Slawi beberapa waktu lalu.
Menurut Umi, bimtek Incakap kali ini dirancang untuk membuka wawasan dan meningkatkan peran perempuan dalam bidang teknologi, dengan memperkuat literasi digitalnya terkait pemanfaatan internet.
Umi menilai, ketika perempuan mendapatkan ruang untuk berkreasi, mereka tidak hanya mengubah diri mereka sendiri, tetapi juga mengubah dunia di sekitarnya.
Terlebih jika dilakukan bersama-sama, maka itu tidak hanya memberikan peluang, tapi juga mengukuhkan kolaborasi untuk menginspirasi dan mewujudkan potensi luar biasa yang dimiliki setiap perempuan Fatayat NU, sebagai agen perubahan dan pendorong kesetaraan gender.
Berbicara soal peluang, Umi melihat ada potensi dari sisi ekonomi digital yang luar biasa di Indonesia.
Bahkan hingga tahun 2025, nilainya diperkirakan mencapai Rp 1.700 triliun.
Namun untuk memaksimalkannya, dibutuhkan sekitar 9 juta talenta digital.
Oleh sebab itu, Pemerintah menargetkan ada 600.000 talenta digital baru yang tercipta setiap tahunnya.
“Hal ini baru dari sisi jumlah, tapi dari segi kualitas, kiranya kita masih perlu upaya keras lagi untuk meningkatkan literasi digitalnya. Tentu tidak terlepas dari kebiasaan pengguna internet kita yang cenderung pasif, mudah termakan hoaks, tergiur arisan bodong, terjebak pinjaman online ilegal, hingga menjadi korban kejahatan siber seperti kebocoran data pribadi, pembajakan akun media sosial, pencurian uang di rekening bank dan sebagainya,” ungkap Umi, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Rabu (13/9/2023).
Dari aspek etika digital, Umi menyoroti hasil riset tahunan Microsoft tentang indeks kesopanan warga tahun 2021 yang telah menempatkan Indonesia pada peringkat ke-29 dari 32 negara.
Indeks ini menunjukkan kemerosotan etika atau kesopanan bersosial warganet Indonesia di dunia maya karena penyebaran kabar bohong, penipuan, hingga perundungan siber.
“Kondisi atau situasi inilah yang harus kita ubah. Salah satunya itu tadi, dengan mencetak talenta-talenta digital yang mumpuni. Kita masih kekurangan, masyarakat masih harus didorong agar mau memanfaatkan teknologi internet untuk hal-hal produktif,” ujarnya.
Terkait dengan itu, Umi meminta seluruh elemen membantu menghapus berbagai macam hambatan yang dialami perempuan, mulai dari sisi internal seperti rasa percaya diri, hingga eksternal seperti stigma sosial terhadap perempuan sampai akhirnya tercipta talenta digital perempuan.
Melalui bimtek Incakap ini pihaknya berharap, para pelaku usaha dari kalangan Fatayat NU bisa masuk ke ekosistem ekonomi digital dengan berjualan daring untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
World Cleanup Day 2025, Pemkab Tegal Bersama Relawan dan Warga Bersihkan Sungai Wadas |
![]() |
---|
Gedung Tiga Lantai Perpusda Soekarno-Hatta Kabupaten Tegal Diresmikan, Ini Harapan Bupati Ischak |
![]() |
---|
Ekonomi Kabupaten Tegal Triwulan II 2025 Tumbuh 5,91 Persen Dipengaruhi Perdagangan dan Investasi |
![]() |
---|
Bupati Tegal Ischak Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad |
![]() |
---|
Hanya Rp16.800: Bupati Tegal Bandingkan Iuran BPJS Ketenagakerjaan dengan Harga Rokok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.