Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unsoed

Lumbung Paceklik Adat Bonokeling: Sokong Program Pemerintah Atasi Kerawanan Pangan

Tradisi ini merupakan bentuk kearifan lokal sebagai upaya mitigasi guna menghadapi krisis pangan.

Editor: Editor Bisnis
Istimewa
Lumbung Paceklik Adat Bonokeling: Sokong Program Pemerintah Atasi Kerawanan Pangan 

TRIBUNJATENG.COM - Ketahanan pangan menjadi fokus perhatian pembangunan di negara-negara dunia, termasuk Indonesia. Konsep ketahanan pangan secara substansial sudah dipraktikkan sejak ratusan tahun yang lalu, oleh komunitas adat Bonokeling di Desa Pekuncen Kabupaten Banyumas. Komunitas adat Bonokeling merupakan salah satu komunitas hasil akulturasi antara Islam dengan budaya lokal di Jawa Tengah bagian selatan.

Salah satu tradisi komunitas adat Bonokeling sejak ratusan tahun yang lalu dan masih lestari hingga saat ini adalah lumbung paceklik, atau yang pada umumnya dikenal dengan lumbung pangan. Tradisi ini merupakan bentuk kearifan lokal sebagai upaya mitigasi guna menghadapi krisis pangan.

Lestarinya lumbung paceklik komunitas adat Bonokeling menarik minat lima mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yaitu Windy, Steven, Harso, Sandrina, dan Dhian. Mereka tertarik untuk mengetahui apa yang menjadi alasan lumbung paceklik komunitas adat Bonokeling tetap berjalan dan berkelanjutan.

Menurut Sumitro, juru bicara komunitas adat Bonokeling, masyarakat Bonokeling masih memandang penting adanya lumbung paceklik yaitu karena terkait dengan gotong royong. Dalam Komunitas Bonokeling kita dapat melihat semangat gotong royong yang tumbuh dan berkembang, secara bersama-sama memastikan ketersediaan pangan dan kehidupan yang lebih baik untuk seluruh anggota komunitas.

Saat ini, penelitian mengenai Lumbung Paceklik Komunitas Adat Bonokeling (Studi Tentang Kearifan Lokal Mitigasi Kerawanan Pangan di Desa Pekuncen, Jatilawang Kabupaten Banyumas) merupakan salah satu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023 yang lolos didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Dr. Alizar Isna, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing berharap agar hal ini dapat mengasah pemikiran kritis dan memotivasi mahasiswa untuk melestarikan kearifan lokal yang ada di masyarakat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved