Harga Tembakau di Jateng Tembus 2 Kali Lipat, Kualitas Bagus karena Kemarau Panjang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga tembakau di tengah musim kemarau mengalami kenaikan cukup signifikan.

Data dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng, harga tembakau kering tertinggi mencapai Rp 71 ribu perkilogramnya.

Hal itu lantaran terjadi peningkatan kualitas tembakau karena cuaca panas.

Baca juga: Petani Tembakau di Kendal Dapat Rezeki Nomplok, Khoirul: Harga Saat Kemarau 2 Kali Lipat

Menurut Ketua APTI Jateng, Wisnu Brata, peningkatan harga tembakau terjadi di beberapa sentra tembakau yang ada di Jateng.

Ia mengatakan di Kabupaten Kendal tembakau kering tembus Rp 71 ribu perkilogram.

Sementara di Kabupaten Rembang Rp 45 ribu, Kabupaten Demak Rp 58 ribu.

Lalu di Kabupaten Boyolali Rp 65 ribu dan di Kabupaten Temanggung diharga Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu.

“Harga tersebut merupakan harga tembakau rajang petik pertama, kalau tahun lalu bisa separuhnya. Angka tersebut akan terus meningkat seiring jumlah petikan daun tembakau,” paparnya, Sabtu (16/9/2023).

Wisnu mengatakan, jumlah dan kualitas tembakau saat musim kemarau mengalami peningkatan.

Peningkatan kualitas lantaran kadar gula pada daun tembakau meningkat karena cuaca panas.

Kondisi itu membuat tembakau lebih kering dengan aroma yang lebih kuat.

Kemarau panjang juga membuat hama tak menyerang tanaman tembakau, sehingga petani bisa penen lebih banyak.

“Hasil panen tahun ini beda dengan tahun lalu, karena tahun lalu Jateng sering dilanda hujan. Hal itu membuat kadar air pada tanaman tembakau tinggi dan kualitasnya kurang baik,” tambahnya.

(*)