Petani Tembakau di Kendal Dapat Rezeki Nomplok, Khoirul: Harga Saat Kemarau 2 Kali Lipat

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Petani tembakau di wilayah Pantura Barat Jateng ketimban durian runtuh.

Jika kemarau panjang berdampak negatif pada pertanian sayur hingga beras, kondisi tersebut justru menguntungkan bagi petani tembakau.

Pasalnya, kemarau panjang membuat harga tembakau melambung tinggi.

Bahkan peningkatan mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Di wilayah Ringinarum Kabupaten Kendal misalnya, harga tembakau di musim kemarau tembus Rp 72 ribu perkilogramnya.

“Kalau tahun lalu hanya Rp 40 ribu, tahun ini kami beruntung karena harga tembakau naik,” kata Khoirul (27) satu di antara petani tembakau di Ringinarum Kabupaten Kendal, Sabtu (16/9/2023).

Ia menyebutkan, meski kemarau juga melanda wilayah Ringinarum, namun para petani tak kesulitan mencari air.

Pemuda ramah itu mengatakan, musim tanam tembakau di wilayahnya pada Juni lalu.

Panen tembakau dilakukan oleh para petani pada Agustus akhir hingga September.

“Masa tanam tembakau tiga bulan, jadi kami panen pada Agustus hingga September,” katanya.

Ditambahkannya, saat panen Khoirul bisa mendapatkan puluhan keranjang tembakau.

Menurutnya rata-rata petani tembakau di Ringinarum bisa mendapatkan 20 kercancang saat panen.

“Satu keranjang bisa 70 kilogram tembakau. Alhamdulillah untuk tahun ini kami bisa mendapatkan hasil lumayan,” tambahnya.(*)