Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Brebes

MenKopUMKM Teten Masduki Kunjungi Petani Binaan KPw BI Tegal PT Sinergi Brebes Inovatif

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) RI Teten Masduki, mengunjungi petani binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal

dokumentasi KPw BI Tegal
Foto Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) RI Teten Masduki (tengah pakai kemeja putih), saat mengunjungi petani binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal yakni PT Sinergi Brebes Inovatif (PT SBI) dalam rangka diskusi dengan Pemkab Brebes, Komisi VI DPR, Dirut LPDB, Kepala OJK, serta anggota petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Minggu (17/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) RI Teten Masduki, mengunjungi petani binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal yakni PT Sinergi Brebes Inovatif (PT SBI) dalam rangka diskusi dengan Pemkab Brebes, Komisi VI DPR, Dirut LPDB, Kepala OJK, serta anggota petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Minggu (17/9/2023). 

Dijelaskan, Kelompok Tani Sidomakmur yang berkembang menjadi PT Sinergi Brebes Inovatif, merupakan binaan Bank Indonesia Tegal yang berdiri sejak 26 April 2018, dan telah memproduksi bawang pasta dengan pemasaran ke manca negara. 

Menurut Teten Masduki, lahan bawang merah harus dikonsolidasi sehingga bisa menghasilkan bawang merah yang lebih besar. 

Adapun program tersebut, dapat dikoordinir oleh koperasi sehingga kedepannya koperasi dapat menampung hasil panen, serta melakukan manajemen yang lebih baik untuk bawang merah.

"Pemkab Brebes memiliki program untuk mendorong peningkatan pendapatan petani lewat program Bela Beli Petani. Dimana pegawai pemerintah daerah diwajibkan membeli dari petani, serta mengembangkan rumah kemasan," ungkap Teten Masduki, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Senin (18/9/2023). 

Teten meyakini, dengan bersatu dalam wadah koperasi, para petani bawang merah khususnya di wilayah Kabupaten Brebes akan lebih mudah mendapat akses pembiayaan, hingga kemudahan mendapat akses pasar. 

"Di mana koperasi akan berperan sebagai offtaker (pemasok kebutuhan industri ataupun pasar), sehingga hasil panen para petani bisa langsung dibeli oleh koperasi," ujar Teten. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Tegal Marwadi, mendukung hilirisasi bawang merah untuk mendapatkan nilai tambah. 

KPwBI Tegal melakukan pendampingan dari hulu ke hilir berupa penyediaan alat produksi dan capacity building pengolahan, manajemen dan pemasaran bawang merah. 

Marwadi menerangkan, pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) tahun 2017 berupa mesin pengolah pasta bawang, dapat menjadi alternatif untuk menyikapi daya simpan petani bawang merah ketika harga turun. 

Sementara pada tahun 2019, upgrade mesin pasta dari 2 ton menjadi 5 ton untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Saudi Arabia. 

Pada tahun 2020, pemberian PSBI kembali dilakukan yaitu berupa mesin vacum frying untuk pengolahan bawang crispy.

"Selain itu, KPwBI Tegal juga mendukung Kerjasama Antar Daerah (KAD) yang bertujuan untuk mencapai sinergi antar daerah dalam mengatasi kesenjangan antar wilayah, melalui perencanaan pembangunan daerah dan implementasi pengembangan wilayah yang sinergis dan selaras," jelas Marwadi. 

Tidak hanya KAD, lanjut Mawardi, KPwBI Tegal juga mendorong kelompok tani untuk menjual produknya melalui marketplace di Segari.id dan Pasar Now. 

"Dimana total nilai transaksi dari Januari sampai Agustus 2023 mencapai lebih dari Rp 2 miliar," pungkasnya. (dta)

Baca juga: Pingin Dapat Duit Tambahan Saat Kembalikan Dompet Korban, Pencuri Motor di Kudus Dibekuk Polisi

Baca juga: Inilah Sosok H, Sopir Taksi Online Yang Kunci Penumpang Dari Dalam Mobil di Semarang Hingga Viral

Baca juga: Damkar Kota Semarang Percepat Proses Pemadaman Api di TPA Jatibarang

Baca juga: Profil Putra Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Tiba-tiba Jadi Perbincangan Publik karena Ini

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved