Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Hari Ini Rp 2,2 Juta, Investor Melihat Arah Berikutnya

Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi pada perdagangan hari ini, terdorong oleh meningkatnya permintaan sebagai aset lindung nilai (safe haven)

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Hari Ini Rp 2,2 Juta, Investor Melihat Arah Berikutnya 

 Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Hari Ini Rp 2,2 Juta, Investor Melihat Arah Berikutnya

TRIBUNJATENG.COM - Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi pada perdagangan hari ini, terdorong oleh meningkatnya permintaan sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Menurut data internasional, harga emas spot menembus USD 3.958,57 atau Rp 65 Juta per ons pada perdagangan 6 Oktober 2025, menjadikannya rekor baru tertinggi. Lonjakan ini disebabkan oleh sejumlah faktor global, mulai dari konflik geopolitik, krisis politik, hingga pelonggaran kebijakan moneter di AS yang mulai diantisipasi oleh pasar. 

Di dalam negeri, tren kenaikan juga sangat nyata. PT Aneka Tambang (Antam) melaporkan bahwa harga emas 24 karat kini berada di level Rp 2.237.000/gram, setelah melewati puncak rekor sebelumnya. Sementara itu, harga buyback (harga beli kembali) juga ikut naik menjadi Rp 2.084.000/gram. 

Faktor pendorong:

Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS
Pasar secara luas memperkirakan bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga dalam waktu dekat untuk merespons perlambatan pertumbuhan serta tekanan fiskal, yang melemahkan dolar AS dan meningkatkan daya tarik emas. 

Ketidakpastian geopolitik dan politik global
Ketegangan di Timur Tengah, konflik regional, serta dinamika politik di negara maju menciptakan keresahan pasar sehingga investor mencari perlindungan lewat logam mulia. 

Arus masuk besar ke ETF emas & pembelian bank sentral
Permintaan institusional terus menguat, dengan aliran dana yang besar masuk ke dana berbasis emas, serta central banks di beberapa negara yang meningkatkan cadangan emas mereka. 

Dolar AS melemah / yield obligasi menurun
Pelemahan dolar menjadikan emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sedangkan imbal hasil obligasi yang turun mengurangi daya tarik instrumen pendapatan tetap. 

Imbas untuk pasar lokal & investor ritel:

Kelas menengah dan pekerja dengan penghasilan terbatas mulai merasakan beban untuk membeli emas di harga puncak ini. 

Investor kecil disarankan mempertimbangkan ukuran pembelian yang lebih kecil atau membeli secara bertahap, agar terhindar dari risiko koreksi harga mendadak.

Emas batangan tetap menjadi instrumen penyimpanan nilai yang menarik dibanding opsi berisiko tinggi di tengah volatilitas pasar saham dan obligasi.

Prospek jangka menengah:

Meski momentum masih positif, analis memperingatkan bahwa emas bisa mengalami koreksi jangka pendek apabila ekspektasi pemangkasan suku bunga meleset atau terjadi ketegangan baru di pasar makro. Namun secara struktural, banyak yang memperkirakan harga emas masih memiliki ruang naik jika ketidakpastian global terus membayangi dan kebijakan moneter di negara maju mulai melunak.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved