Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Pamit Beli Obat, Pak Reza Kabur Dipanggil Kejaksaan Terkait Dugaan Pungli Kepsek, Merasa Dibohongi

Mohamad Reza Ernanda alias Pak Reza sosok guru yang laporkan dugaan pungli Kepsek  kabur saat dijemput Kejaksaan Negeri Kota Bogor

Editor: muslimah
istimewa
Mohamad Reza Ernanda seorang guru honorer asal Kota Bogor (Istimewa/Kolase TribunnewsBogor) 

TRIBUNJATENG.COM - Mohamad Reza Ernanda alias Pak Reza sosok guru yang laporkan dugaan pungli Kepsek  kabur saat dijemput Kejaksaan Negeri Kota Bogor.

Apa yang terjadi sebenarnya?

Pak Reza ternyata ketakutan.

Selain itu ia merasa dibohongi karena saat dijemput bilangnya mau dibawa ke disdik.

Namun kemudian Pak Reza ternyata dipanggil kejaksaan.

Baca juga: Sopir Gocar di Semarang yang Marahi Penumpang Sujud Minta Maaf dan Pingsan, Videonya Viral

Baca juga: Kini Jadi Sultan di Kampungnya, Pedangdut Ini Jadi Buah Bibir Tetangga: Baik Banget Semua Dikasih

Awalnya Pak Reza mengaku dijemput paksa oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Jumat (15/9/2023).

Nyatanya ia dibawa ke Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Pak Reza pun merasa dibohongi.

Pengakuan Pak Reza tersebut seperti diunggah oleh akun Twitter @egoism666.

Akun tersebut mengabarkan seolah Pak Reza dalam kondisi ketakutan.

Apalagi pemanggilan dirinya ke Kejaksaan tersebut tidak disertai surat panggilan.

Siang harinya, Pak Reza mengabarkan kalau dirinya tiba-tiba sakit dan asam lambungnya naik.

Saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Sabtu (16/9/2023) pagi, Pak Reza pun membenarkan soal penjemputan tersebut.

Pak Reza mengaku, dirinya tak tahu apa tujuan ia dibawa ke Kejaksaan secara tiba-tiba oleh Dinas Pendidikan.

"Dijemput ke sekolah bilangnya mau ke Dinas, tapi ternyata ke Kejaksaan," kata Pak Reza.

Namun saat ditanya lebih lanjut soal detail pemeriksaan, dirinya enggan memberikan jawaban.

Rupanya pada Jumat pagi, Pak Reza disebut kabur dari pemeriksaan.

Mengaku dijemput paksa oleh Dinas Pendidikan, Pak Reza nyatanya lari dari tanggung jawab.

Hal itu diungkap oleh Kabid SD Disdik Kota Bogor, Raden Medi Sandora, kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (16/9/2023).

Raden Medi menuturkan bahwa pada Kamis (14/9/2023) malam, dirinya dihubungi oleh pihak Kejaksaan Negeri Kota Bogor.

"Malam Jumat itu Kejaksaan menghubungi saya untuk menghadirkan Reza dengan saya, Jumat pagi, pukul 08.00 WIB," katanya kepada TribunnewsBogor.com melalui sambungan telepon, Sabtu siang.

Saat itu, ia pun langsung menghubungi Pak Reza melalui pesan WhatsApp, namun tidak dibalas.

"Melalui telepon tidak diangkat. Saya bingung, soalnya pukul 08.00 itu harus di Kejaksaan."

"Saya minta tolong pengawas, Pak Herman, untuk menjemput Reza dari Cibeureum," jelasnya.

Raden Medi menuturkan, saat itu Pak Reza dibawa terlebih dahulu ke Kantor Dinas Pendidikan di Jalan Pajajaran, Kota Bogor.

"Di Disdik baru diterangkan ke Reza, ini mah cuma ngobrol aja dari intel terkait peristiwa viral kemarin," kata dia lagi.

Baca juga: Wali Murid Akui Bayar Pungli, Kini Nopi Yeni Laporkan Guru Lain ke Polisi, Tak Mau Nama Tercemar

Setelah itu Raden Medi dan Pak Reza pun akhirnya pergi ke Kantor Kejari dengan mengendarai motor masing-masing.

Namun rupanya sesampainya di sana, Pak Reza tiba-tiba mengeluh sakit.

"Reza minta izin untuk beli obat, ke saya aja. Tapi pas ditunggu-tunggu, enggak kembali lagi," kata Raden Medi.

Dirinya pun menunggu Pak Reza hingga pukul 08.00 WIB, namun ia tak kunjung datang.

"Belum ngobrol, keburu menghilang," tambahnya.

Menurut Raden Medi, saat itu motor yang dikendarai oleh Pak Reza masih ada di parkiran.

"Motornya ada, orangnya hilang. Sampai ditunggu orang Kejaksaan, saya hubungi juga HP-nya mati," kata dia lagi.

Namun sekitar 30 menit kemudian, nomornya aktif lagi.

"Tapi saya WhatsApp enggak dibalas," kata dia lagi.

Pak Reza dijemput paksa ke Kejaksaan usai ungkap dugaan pungli Kepsek Nopi Yeni (via TribunnewsBogor.com)
Akhirnya Raden Medi pun menjalani pemeriksaan seorang diri di Kantor Kejari tersebut.

Terkait surat pemanggilan, kata Raden Medi, dirinya juga baru mendapatkan saat tiba di Kantor Kejari.

"Memang surat itu dikasihkan pas saya datang, pas malam saya belum dapat surat. Surat untuk Reza dan Kepsek saya bawa," katanya.

Setelah selesai pemeriksaan, dirinya langsung mendatangi SDN Cibeureum 1 Kota Bogor untuk mencari keberadaan Pak Reza.

"Di sana saya tanya ke temannya, Dwi, dia juga enggak tahu di mana keberadaan Reza," katanya lagi.

Ia pun hingga kini tak tahu di mana keberadaan Pak Reza dan apa alasan dirinya kabur dari pemeriksaan tersebut.

"Padahal kata saya hadapi saja, kan untuk klarifikasi."

"Kan kita enggak salah, cuma diminta keterangan yang viral aja," pungkasnya.

Baca juga: Tak Becus Jadi Kepsek SDN Cibeureum 1 Kota Bogor, Tabiat Nopi Yeni Terkuak, Guru Merasa Tertekan

Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Sigit Prabawa menerangkan, pemanggilan Pak Reza ke Kejari sebagai agenda pertemuan biasa.

"Saya pengin ngobrol-ngobrol sama dia (Pak Reza)," kata Sigit saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Sabtu (16/9/2023).

Menurutnya, proses hukum tindakan gratifikasi Nopi Yeni sampai saat ini belum berjalan.

"Belum sampai ke pemanggilan. Kita dengar dulu keterangan Reza-nya," kata Sigit Prabawa.

Sigit Prabawa memastikan nasib Pak Reza akan aman dalam kasus gratifikasi atau pungli yang dilakukan Nopi Yeni.

"Aman aja kalau dia. Kan dia pelapor. Enggak perlu takut," katanya.

Sigit menekankan pihak Kejari Kota Bogor akan melindungi guru jujur.

"Akan kami lindungi," kata Sigit.


Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pak Reza Merasa Dibohongi, Kabur saat Dijemput Kejaksaan & Izin Beli Obat, Disdik: Kita Enggak Salah, https://jatim.tribunnews.com/2023/09/18/pak-reza-merasa-dibohongi-kabur-saat-dijemput-kejaksaan-izin-beli-obat-disdik-kita-enggak-salah?page=all.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar

 

(TribunJatim.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved