Total 5 Pria dan 11 Wanita Jadi Artis Film Dewasa Kelas Bintang, Termasuk Selebgram Virly Virginia

TRIBUNJATENG.COM - Beberapa pemeran dalam sebuah kasus produksi film dewasa baru-baru ini menghadiri panggilan polisi di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, pada Selasa (19/9).

Selebgram Virly Virginia, didampingi oleh Acong Latief, kuasa hukumnya, turut hadir dalam pemeriksaan tersebut. Polisi juga melakukan tes urine kepada pemeran film dewasa yang datang untuk pemeriksaan, termasuk Virly Virginia.

Menurut Acong Latief, pemeriksaan tersebut dihentikan sesaat untuk memberikan kesempatan kepada pemeriksaan yang tengah menjalani tes urine untuk istirahat dan melaksanakan aktivitas seperti makan dan salat. Acong mengungkapkan bahwa ada beberapa pemeran yang diperiksa secara terpisah di gedung yang berbeda.

Acong Latief juga menjelaskan bahwa salah satu kliennya, yang diidentifikasi dengan inisial CN, adalah korban dalam kasus produksi film dewasa ini.

CN awalnya telah menolak tawaran untuk menjadi pemeran film, namun akhirnya terlibat dalam produksi film tersebut.

"CN ini diajak oleh seseorang untuk menjadi pemeran salah satu film yang diproduksi mereka, walaupun sebenarnya sempat menolak pertama," jelas Acong.

CN dilaporkan telah berperan dalam dua judul film dalam produksi tersebut, meskipun detail judul film tersebut belum diungkapkan oleh Acong.

Virly Virginia mematuhi panggilan polisi terkait kasus produksi film dewasa yang sebelumnya diungkap oleh Polda Metro Jaya. Ketika tiba di Polda Metro Jaya, Virly mengenakan masker dan busana putih dengan celana panjang hitam.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, menyatakan bahwa sejumlah pemeran, baik wanita maupun pria, yang terlibat dalam produksi film dewasa tersebut telah menjalani tes urine. Tes urine ini dilakukan untuk memeriksa apakah para pemeran menggunakan narkoba atau obat-obatan terlarang lainnya.

Sebanyak 16 orang dijadwalkan untuk diperiksa dalam kasus ini, tetapi hanya 8 wanita dan 4 pria yang hadir dalam pemeriksaan tersebut. Dua pemeran wanita lainnya tidak hadir karena alamat mereka tidak dapat ditemukan, dan satu pemeran wanita sedang di luar negeri dan berjanji akan hadir pada tanggal 25 September.

Seorang pemeran pria juga belum hadir karena sedang sakit.

Tes urine yang telah diambil akan dikirim ke laboratorium forensik untuk analisis lebih lanjut terkait penggunaan narkoba atau obat-obatan terlarang. Pemeriksaan ini bukan untuk mendeteksi HIV, tetapi lebih berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba atau psikotropika.