guru berkarya
Tingkatkan Ketrampilan Berbahasa Melalui Inkuiri pada Pembelajaran IPAS
Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi yang tertanam dalam pikiran, media penyampaiannya bisa melalui lisan
Oleh: Rohdiyanah.S.Pd., Guru SDN 07 Jebed Kec.Taman Kab Pemalang
Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi yang tertanam dalam pikiran, media penyampaiannya bisa melalui lisan atau tulisan. Bahasa juga memiliki peran sentral demi terciptanya masyarakat yang santun dan beradab. Seseorang dikatakan santun atau tidak ditentukan oleh sikap berbahasanya meliputi nada dan makna yang disampaikan. Ketrampilan berbahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Namun tidak semua siswa mampu memiliki ketrampilan berbahasa sesuai yang diharapkan meski telah menempuh Pendidikan. Hal tersebut tampak ketika siswa berbicara dan saat siswa mengerjakan kegiatan secara tertulis, seperti yang dialami oleh Penulis dalam kegiatan mengajarnya di SDN 07 Jebed, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Penulis menemukan hasil tulisan siswa yang kurang rapi dan tidak sesuai dengan struktur Bahasa Indonesia. Saat kegiatan yang memerlukan ketrampilan berbicara misalnya representasi, wawancara atau bercerita, kalimat bahasa siswa belum sesuai dengan kaidah dan struktur Bahasa Indonesia. Oleh karena itu Penulis mencoba mengatasi permasalahan tersebut dalam bentuk implementasi pada mata pelajaran IPAS yaitu materi mendiskripsikan rantai makanan pada hewan dikelas 5 semester I tahun Pelajaran 2023/2024 dengan metode pembelajaran inkuiri yaitu pada kegiatan penyampaian hasil baik secara lisan maupun tertulis.
Menurut Mulyasa (2007), inkuiri adalah metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik. Oleh karena itu penulis memilih strategi atau model atau metode pembelajaran Inkuiri.
Menurut Sanjaya(2006:196) model pembelajaran Inkuiri menekankan proses berfikir kritis, analisis dalam menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan. Penulis berharap model pembelajaran siswa selain mampu menemukan jawaban atas permasalahan yang diberikan, tetapi siswa mampu menyampaikan hasilnya dengan bahasa yang runtut dan sistematis sesuai dengan aturan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Aspek ketrampilan bahasa yang akan dicapai meliputi ketrampilan berbahasa tertulis dan ketrampilan bahasa lisan yaitu kemampuan siswa menyampaikan hasil dari tugas tersebut secara tertulis dengan kalimat yang benar sesuai struktur bahasa yang benar serta tulisan yang jelas, rapi dan mudah dibaca serta kemampuan siswa menyampaikan hasil belajarnya secara lesan menggunakan kalimat yang runtut, singkat, jelas, padat sesuai dengan kaidah struktur bahasa yang benar.
Sebagai bentuk penilainnya Penulis menggunakan rubrik penilaian yang memuat pencapaian target aspek Ketrampilan Berbahasa. Langkah-langkah pembelalajaran yang penulis tempuh adalah (1) Penyampaian tujuan pembelajaran,(2) Penjelasan model pembelajaran Inkuiri, (3)Penjelasan materi pembelajaran dan cara penyampaian hasil secara tertulis dan lisan dengan benar sesuai kaidah aturan Bahasa Indonesia,(4)Pemberian tugas mandiri (5) pemantauan, pengawasan dan bimbingan secara individu dan kelompok (5) Penyampaian hasil,(6) Penilaian. Hasil dari kegiatan tersebut sangat berbeda dengan sebelumnya. Setelah penulis menerapkan metode inkuiri siswa bisa meningkat, terutama pada penggunaan bahasanya efektif tidak berulang-ulang, penggunaan huruf besar sudah benar dan mengartikan simbol ke dalam bahasa sudah tepat dan sesuai. Dengan menggunakan metode inkuiri sangat efektif dalam pembejaran siswa sehingga ketrampilan secara tertulis siswa cukup bagus.
Selanjutnya siswa menyampaikannya dengan bahasa yang baku, tidak terlalu banyak menggunakan bahasa dialek maupun idialek. Kalimat yang diucapkan juga runtut, jelas dan lancar tidak terputus-putus. Dengan demikian Penulis dapat menerapkan cara tersebut pada materi yang lain
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.