Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Apakah Suhu Panas saat Ini Sudah Capai Puncak? Ini Kata BMKG, Catat Hari Tanpa Bayangan di Semarang

Apakah suhu panas sudah mencapai puncaknya atau masih akan lebih panas lagi? Kapan berakhirnya?

Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA
Kondisi kekeringan yang berada di area persawahan di Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak Kota, Kabupatan Demak, Minggu (27/8/2023). 

Zenit adalah titik di langit yang berada langsung di atas kepala seseorang ketika melihat ke atas.

"Itu (zenit) adalah titik tertinggi di langit, di lokasi tempat kita berdiri. Jika membayangkan garis lurus dari atas kepala ke atas, garis itulah yang akan mencapai zenit. Jadi, zenit adalah titik 'tertinggi' di langit tepat di atas kita," ungkap Miming kepada Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Saat itu, sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator seperti Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran Matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.

“Pemanasan sinar Matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari,” imbuhnya.

Bukan salah satu penyebab

Meski begitu, fenomena tersebut adalah salah satu dari sejumlah faktor lain yang menyebabkan peningkatan suhu udara secara drastis atau bahkan mencapai puncaknya.

Adapun faktor lainnya seperti:

  • Kecepatan angin
  • Tutupan awan
  • Tingkat kelembapan udara.

“Jadi nanti potensi panas terik di siang hari dapat tergantung juga kondisi cuaca di siang hari seperti apa.  Kalau di siang hari cerah dan kelembapan rendah, maka potensi teriknya signifikan di siang hari,” ucapnya.

Pada Oktober 2023, menurutnya potensi cuaca cerah pada pagi hingga siang hari relatif masih mendominasi.

“Sehingga potensi panas terik di siang hari masih harus diwaspadai di Oktober ini,” kata dia.

Tentang gerak semu tahunan Matahari

Miming menjelaskan, gerak semu tahunan Matahari mengacu pada pergerakan atau posisi Matahari yang tampak dari permukaan Bumi.

“Ini adalah ilusi optik karena Bumi berputar pada sumbunya sendiri dan mengelilingi Matahari,” jelasnya.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan panjang waktu siang di wilayah selatan ekuator, seperti Jawa dan Nusa Tenggara relatif menjadi lebih panjang dibandingkan waktu malam.

“Contoh yang paling mudah adalah waktu subuh sekarang ini relatif lebih awal dibanding di bulan Juni atau Juli,” terangnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved