Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Bola

Cek Fakta Benarkah Lionel Messi Mengidap Gejala Autisme Seperti yang Diungkap Legenda Barcelona

Dalam pernyataan kontroversial yang mencengangkan dunia sepak bola, Romario, legenda Barcelona FC, pern

Editor: muh radlis
KEVIN C. COX / GETTY IMAGES VIA AFP
Lionel Messi raih gelar pemain terbaik dan top scorer Leagues Cup 2023. 

TRIBUNJATENG.COM - Dalam pernyataan kontroversial yang mencengangkan dunia sepak bola, Romario, legenda Barcelona FC, pernah mengungkapkan bahwa Lionel Messi memiliki kecenderungan mengalami gejala sindrom Asperger, salah satu bentuk autisme.

Romario, yang juga memiliki kualifikasi di bidang psikoanalisis, membagikan analisisnya melalui akun Twitter pribadinya, @RomarioOnze.

Dalam twitnya, Romario mengungkapkan, "Tahukah anda bahwa Messi mengidap sindrom Asperger?

Salah satu gejala autisme positif, yang memberikan porsi stimulan ekstra pada otak dan meningkatkan daya konsentrasi di atas manusia normal."

Romario juga mencatat bahwa tokoh-tokoh sejarah seperti Isaac Newton dan Albert Einstein juga diketahui mengidap sindrom Asperger, mengaitkannya dengan La Pulga, julukan Messi.

"Newton dan Einstein juga mengidap autisme. Saya berharap Messi dapat mengontrol sindrom yang ia alami dan terus menampilkan sepakbola indahnya," tambah Romario.

Namun, pernyataan ini langsung mendapat bantahan dari pihak terdekat Messi.

Keluarga Messi menyatakan melalui I-am-autism bahwa informasi tersebut adalah berita palsu dan tidak benar.

Selain itu, Dr. Diego Schwarzstein, seorang dokter spesialis endokrin yang merawat Messi karena pertumbuhan terhambat (GHD) di Argentina, juga membantah rumor tersebut.

"Leo tidak pernah didiagnosis mengidap Asperger atau bentuk autisme lainnya. Ini benar-benar konyol," ujarnya.

Pernyataan kontroversial ini telah menciptakan perdebatan di dunia maya, dengan penggemar sepak bola dan pengamat mencari lebih banyak informasi dan klarifikasi.

Meskipun Romario memiliki latar belakang dalam psikoanalisis, penilaian mengenai kesehatan mental seseorang harus didasarkan pada diagnosa yang sah dari profesional medis yang kompeten.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved