Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Hamas Lancarkan Operasi Badai Al Aqsa, Israel Respon dengan Operasi Pedang Besi, Korban Ratusan Jiwa

Hubungan antara Palestina dan Israel kian tegang seiring serangan kelompok militan Hamas pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Editor: Muhammad Olies
Mohammed Fayq Abu Mostafa/REUTERS
Warga Palestina bereaksi ketika kendaraan militer Israel terbakar setelah ditabrak oleh para pejuang Palestina yang menyusup ke wilayah Israel selatan, di sisi perbatasan Israel-Gaza. (Mohammed Fayq Abu Mostafa/REUTERS) 

TRIBUNJATENG.COM - Hubungan antara Palestina dan Israel kian tegang seiring serangan kelompok militan Hamas pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas melancarkan serangan Operasi Badai Al Aqsa. Tak tinggal diam, Israel merespon dengan menggulirkan Operasi Pedang Besi,

Sedikitnya 250 orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka seiring insiden ini.  

Juru bicara Militer Israel, Jonathan Conricus, telah memberikan sebuah briefing pada Minggu (8/10/2023) pagi, ketika pertempuran terus berlanjut di bagian selatan negara itu semalam.

Sementara itu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bereaksi keras usai Hamas menghujani wilayahnya dengan rentetan tembakan roket dan senjata di 22 lokasi di luar Jalur Gaza.

Ia mengatakan, Israel akan meladeni serangan Hamas dan menyebutnya sebagai perang.

"Kita sedang berperang. Musuh akan membayar harga yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Netanyahu, dikutip dari Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Baca juga: Apa Itu Operasi Badai Al Aqsa? Serangan Roket Hamas Terhadap Israel dari Gaza Palestina

Baca juga: Serukan Genjatan Senjata, Rusia Siap Bantu Proses Pedamaian Israel-Palestina secara Permanen

Alasan Hamas serang Israel

Serangan Hamas ke Israel pada awal Oktober 2023 menandai eskalasi kedua pihak sejak mereka terlibat perang 11 hari pada 2021.

Hamas mengklaim, pihaknya telah menembakkan 5.000 roket, sedangkan Israel menyebutkan bahwa pesawat tempur kelompok ini sudah memasuki wilayahnya.

Juru Bicara Hamas Khaled Qadomi menyebutkan, serangan kelompoknya ke Israel dilakukan sebagai respons atas kekejaman yang dirasakan rakyat Palestina selama beberapa tahun belakangan.

"Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, situs-situs suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal ini adalah alasan di balik dimulainya pertempuran ini," ujarnya dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, Komandan Militer Hamas Mohammed Deif mengatakan, serangan ke Israel merupakan respons atas blokade yang terjadi di Gaza selama 16 tahun. Ia juga menyoroti serangan Israel ke kota-kota di Tepi Barat selama setahun terakhir, termasuk tindak kekerasan di Al Aqsa.

Deif menyebutkan, serangan ini sebagai Operasi Badai Al Aqsa dan mengajak warga Palestina dari Yerusalem Timur dan Palestina untuk bergabung dalam perlawanan ini. "Cukup sudah. Hari ini rakyat mendapatkan kembali revolusi mereka," ujar Deif.

Baca juga: Reaksi Dunia Soal Serangan Hamas Palestina ke Israel, Banyak Negara Mengutuk tapi Iran Mendukung

Baca juga: Sosok Mayjen Nimrod Aloni, Jenderal Israel Cuma Pakai Kolor saat Ditangkap Pasukan Hamas Palestina

Serangan terjadi saat hari raya Yahudi

Serangan Hamas ke Israel dilakukan pada Sabtu pagi ketika Simchat Torah. Roket pertama Hamas ditembakkan pukul 06.20 waktu setempat.

Simchat Torah merupakan hari libur yang jatuh pada akhir festival Yahudi selama seminggu yang dikenal sebagai Sukkot atau Hari Raya Pondok Daun.

Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan, Hamas melancarkan serangan dari darat, laut, dan udara.

Roket Hamas mencapai Tel Aviv Pantauan Associated Press menunjukkan, Israel dan Gaza saling berbalas serangan setelah kelompok militan ini meluncurkan roket pada Sabtu.

Israel melakukan serangan ke Jalur Gaza yang meratakan beberapa bangunan tempat tinggal. Sebuah menara 14 lantai yang terdiri dari puluhan apartemen dan Kantor Hamas di pusat Kota Gaza juga tak luput dari serangan Israel.

Di sisi lain, Hamas yang mengetahui Gaza diserang balik oleh Israel turut meluncurkan roket ke empat kota di Israel bagian tengah.

Roket Hamas bahkan mencapai Ibu Kota Israel, Tel Aviv, dan daerah pinggiran di sekitarnya. Akibat serangan tersebut, dua orang menderita luka serius.

Menurut militer Israel, Hamas meluncurkan 3.500 roket pada Sabtu. Israel balas serangan hamas, 232 warga Palestina tewas Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan balasan Israel ke Jalur Gaza terus bertambah.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, setidaknya 232 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Gaza pada Sabtu (7/10/2023). Jumlah tersebut naik dari 198 kematian yang dicatat oleh pejabat kesehatan di Jalur Gaza sebelumnya.

Dikutip dari Sky News, angka terbaru menunjukkan sedikitnya 1.700 orang terluka akibat Israel serang Jalur Gaza.

Hal itu diungkapkan oleh pejabat kesehatan di Jalur Gaza. Israel seperti diketahui telah melancarkan apa yang disebutnya "Operasi Pedang Besi" sebagai tanggapan atas serangan Hamas.

Juru bicara militer Israel mengakui pihaknya telah menyerang sasaran di Gaza dari udara. Sementara itu, AFP melaporkan, jet tempur Israel menyerang tiga gedung bertingkat di Gaza pada Sabtu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Militan Palestina Hamas Serang Israel, Korban Tewas 250 Orang"

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved