Siswi SD Jadi Bandar Judi, Diberi Uang Saku Rp 165 Ribu Seminggu Pulang Bawa Uang Rp 5 Juta

Siswi SD Jadi Bandar Judi, Diberi Uang Saku Rp 165 Ribu Seminggu Pulang Bawa Uang Rp 5 Juta

TRIBUNJATENG.COM- Meresahkan, seorang siswi SD berusia 8 tahun menjadi sorotan publik pasca kisahnya dibagikan oleh sang ibu melalui laman facebook.

Seorang siswi SD yang tidak disebutkan namanya tersebut diketahui menjadi bandar judi di sekolahnya saat jam istirahat.

Kejadian ini terjadi di Malaysia, dikutip melalui UTAR Confessions - ALL Rejected / Censor Original Posts" pada awal Agustus lalu.

Baca juga: Pabrik Penyulingan di Portugal Meledak, Jutaan Liter Wine Layak Konsumsi Terekam Banjiri Pemukiman

Baca juga: Potret Pasangan Tertua di Kanada Berusia Ratusan Tahun, Rayakan Ultah Pernikahan ke 81

Baca juga: Penampakan Kastil Megah Terbuat Dari Pasir Seharga Rp 37 Miliar di Riyadh, Ada Kolam Renang

Dalam unggahan tersebut ditulis menggunakan Bahasa Mandarin dimana seorang ibu merasa terkejut dengan sang putri saat membeli tas.

Sang ibu yang awalnya mengajak sang anak untuk membeli tas sekolah baru melihat jika anaknya menginginkan sebuah tas dengan harga mencapai Rp 3 juta.

Namun sang ibu mengarahkan anaknya untuk mencari tas di toko yang lain.

Sang anak tampak menolak dan bersikeras jika dirinya memiliki cukup uang untuk membeli tas tersebut dengan mengatakan “punya uang”.

Namun betapa terkejutnya sang ibu ketika anaknya mengeluarkan segepok uang dengan total mencapai Rp 5 juta.

Sang ibu mengaku jika dirinya hanya memberikan uang saku sang putri sebesar Rp 165 ribu untuk satu minggu.

“Saya hanya memberinya RM50 untuk membeli makanan selama seminggu, bagaimana mungkin dia masih memiliki lebih dari RM1.000?”

Sang ibu kemudian bertanya pada suaminya apakah memberikan uang tambahan untuk anaknya, namun suaminya juga tidak memberikan uang tambahan bagi anaknya.

Dikutip dari TNP Straits Times pada Jumat (6/10/2023) sang ibu tampak menulis di akun facebook miliknya:

““Putri saya sangat bersemangat untuk menceritakan kepada saya keseluruhan cerita tentang menghasilkan uang di sekolah,” tulisnya.

 Sang ibu merasa khawatir dan bingung dengan kondisi anaknya yang terlibat aktivitas perjudian di jam istirahat sekolah dan bertindak sebagai “bandar” permainan dadu dengan sejumlah rekannya di sekolah.

“Saya terkejut (dan) tidak yakin apakah saya harus senang atau khawatir,”
imbuhnya.

Diketahui jika sang anak bersekolah di Sekolah Internasional dimana mayoritas muridnya merupakan anak-anak dari orang tua yang memiliki penghasilan besar.

Bahkan rata-rata siswa SD di sekolah tersebut memiliki uang saku sebesar Rp 300 ribu per hari. (*)