Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sosok Kapten Kapal di Manado Babak Belur Dihajar Oknum Pomal, Berawal dari Skincare Ilegal

Kasus penganiayaan yang diduga melibatkan anggota Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado di Pelabuhan Manado telah menjadi

Editor: muh radlis
IST
Viral Kapten Kapal KM Gregorius Christian Ade Harimisa babak belur setelah dihajar anggota Pomal di Pelabuhan Manado. 

TRIBUNJATENG.COM, MANADO - Kasus penganiayaan yang diduga melibatkan anggota Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado di Pelabuhan Manado telah menjadi viral di media sosial.

Sebagai respons terhadap peristiwa ini, Wadan Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado, Letkol Laut (PM) Wenjte F Komaling, memberikan penjelasan mengenai fakta sebenarnya terkait insiden tersebut.

Dalam wawancara dengan Tribunmanado.co.id pada Kamis (5/10/2023) di kantor Satgas, Komaling menjelaskan bahwa kejadian bermula pada Rabu (4/10/2023), ketika anggota Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado menerima informasi tentang penyelundupan produk perawatan kulit ilegal (skincare) melalui Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara.

"Kami kemudian melakukan operasi untuk mencari produk perawatan kulit ilegal tersebut di kapal yang berlabuh di Pelabuhan Manado," ujar Komaling.

Saat tim Satgas tiba di kapal, mereka menemukan sejumlah anak buah kapal (ABK) sedang melakukan pesta miras di anjungan kapal yang berdekatan.

"Para ABK ini sedang minum alkohol di kapal yang berdekatan.

Namun, mereka mulai berteriak dan mengganggu anggota Satgas yang sedang melakukan operasi di kapal tersebut," jelas Komaling.

Pihak Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado telah mencoba untuk menegur para ABK agar tidak mengganggu proses pencarian produk perawatan kulit ilegal tersebut.

"Kami sudah menegur mereka agar tidak mengganggu proses operasi kami," tambahnya.

Namun, teguran tersebut tidak diindahkan oleh para ABK yang malah semakin provokatif. Salah satu ABK bahkan mengejar anggota Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado dan berteriak-teriak mencoba memancing konfrontasi.

Sebagai respons terhadap perilaku tersebut, Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado membawa salah satu ABK yang bersikap provokatif ke markas Pomal Manado.

Ketika ABK tersebut dibawa ke markas, beberapa ABK lain yang dalam keadaan mabuk juga marah karena teman mereka dibawa oleh Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado.

"Kemudian, kami juga membawa ABK lainnya yang dalam keadaan mabuk ke markas," ungkap Komaling.

Dalam markas Pomal Manado, keempat ABK tersebut terus menunjukkan perilaku agresif karena masih dalam pengaruh alkohol.

"Anggota kami kemudian melakukan tindakan pembinaan kepada keempat ABK yang masih dalam keadaan mabuk tersebut," jelas Komaling.

Meskipun demikian, pihak Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado mengonfirmasi bahwa mereka juga telah memeriksa kesehatan keempat ABK tersebut.

Saat barang bukti produk perawatan kulit ilegal yang ditemukan akan diserahkan ke Polda Sulut, keempat ABK tersebut meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan mereka.

"Mereka meminta maaf dan menandatangani surat pernyataan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan tersebut," tegas Komaling.

Wenjte Komaling menekankan bahwa peristiwa tersebut tidak akan terjadi jika para ABK mendengarkan teguran dari anggota Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado.

"Kami sudah memberikan teguran dengan baik kepada mereka. Namun, karena mereka masih dalam pengaruh alkohol, mereka melawan, dan itulah mengapa kami melakukan tindakan pembinaan," tambahnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun Manado

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved