Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

PGRI Banyumas Minta LKS yang Bermateri Mirip Domino Ditarik Saja Karena Berpolemik

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyumas menyarankan agar LKS yang memuat materi mirip permainan domino

istimewa
Ketua PGRI Kabupaten Banyumas, Sarno saat ditemui Tribunbanyumas.com, Senin (9/10/2023). Ist. Sarno. 

"Jangan berpolemik, karena sudah banyak polemik di masyarakat jangan nambah polemik lagi," teranganya.

Contoh lembar LKS yang menampilkan permaian menyerupai gaple atau domino, Kamis (5/10/2023).
Contoh lembar LKS yang menampilkan permaian menyerupai gaple atau domino, Kamis (5/10/2023). (netizen)

Sebelumnya diberitakan sejumlah orangtua murid di Banyumas sempat ditunjukan materi lembar kerja siswa (LKS) kelas 1 di salah satu SD di Baturraden, yang menampilkan gambar menyerupai kartu domino.

Polemik LKS menyerupai materi kartu domino atau kartu remi atau gaple memunculkan fakta baru. 

Buku terbitan dari kemendikbud juga menampilkan ilustrasi gambar yang sama.

Pegiat Forum Interaksi Guru Banyumas (Figurmas) FA, Agus Wahyudi meminta agar seluruh pihak bisa lebih selektif dalam memilih buku ajar. 

"Diupayakan jangan sampai ada kontra persepsi. 

Kalau sudah persepsi itu sulit mencari titik tamunya.

Saran saya menghindari contoh-contoh persepsi yang negatif," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (6/10/2023).

LKS memuat materi gampar menyerupai domino itu memang menimbulkan banyak persepsi terutama bagi para orang tua murid.

Contoh lembar LKS yang menampilkan permaian menyerupai gaple atau domino, Kamis (5/10/2023). (istimewa Netizen)

Contoh lembar LKS yang menampilkan permaian menyerupai gaple atau domino, Kamis (5/10/2023).
Contoh lembar LKS yang menampilkan permaian menyerupai gaple atau domino, Kamis (5/10/2023). (netizen)

"Agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan agar Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas turun melalui pengawas sekolah. 

Dan melakukan komunikasi, sebelum ditarik ada komunikasi dan verifikasi ke pihak sekolah kalau memang berdampak jangka panjang sebaiknya ditarik," katanya.

Agar hal serupa tidak terulang kembali ia meminta agar pihak sekolah, bisa lebih selektif lagi dalam menyeleksi buku ajar yang ditawarkan oleh penerbit. 

"Kalau ragu diskusi dengan guru guru yang lain.

Yang kedua peran pengawas sekolah perlu melakukan audit buku buku yang sudah diedarkan," jelasnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved