Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Terungkap Tabiat Gregorius Ronald Tannur Beda, Kebengisannya Terkuak di Rekonstruksi Pembunuhan Dini

Gregorius Ronald Tannur (31), tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian Dini Sera Afrianti

Editor: muh radlis
TribunJatim
Gregorius Ronald Tannur dan pacarnya Dini Sera Afrianti, yang tewas diduga setelah dianiaya di sebuah tempat karaoke di Surabaya, Jawa Timur. 

TRIBUNJATENG.COM - Gregorius Ronald Tannur (31), tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian Dini Sera Afrianti (29) di sebuah tempat hiburan malam di Kota Surabaya, terungkap memiliki tabiat yang sangat berbeda dalam kehidupan pribadi dan dalam hubungannya dengan korban.

Dimas Yemahura Alfarauq, kuasa hukum keluarga korban, mengungkapkan bahwa Ronald Tannur memiliki riwayat perilaku kasar yang cenderung mengarah ke kekerasan fisik terhadap Dini.

Perilaku tersebut diduga terjadi beberapa kali selama mereka menjalin hubungan asmara dalam kurun waktu lima bulan.

Menurut Dimas, beberapa teman Dini telah memberikan informasi bahwa Dini pernah menjadi korban perlakuan kasar tersebut.

Ini terjadi selama mereka menjalani hubungan asmara. Bahkan, Dini dikabarkan pernah mengirimkan pesan suara (voice note) kepada salah seorang temannya yang menggambarkan kondisi tersebut.

"Dini mengalami perlakuan tersebut beberapa kali menurut informasi dari teman-temannya.

Selama lima bulan hubungan mereka, ada beberapa insiden yang tercatat," ujar Dimas.

Dia juga menjelaskan bahwa Dini adalah seorang pekerja lepas (freelancer) dan bukan karyawan di tempat hiburan malam tempat insiden terjadi.

Dini bekerja di Kota Surabaya untuk menafkahi keluarganya, termasuk seorang anak yang berusia 12 tahun.

"Ia adalah seorang ibu tunggal dengan satu anak berusia 12 tahun. Sejak anaknya lahir, ia telah mencari nafkah sendiri.

Namun, hingga saat ini, ia belum pernah bertemu dengan anaknya. Dini adalah pekerja lepas yang memiliki profesi beragam," tambah Dimas.

Sebaliknya, ayah tersangka, Edward Tannur, yang merupakan anggota DPR dari Partai Kebangkita Bangsa asal Nusa Tenggara Timur, menyampaikan pernyataan yang sangat berbeda.

Ia menggambarkan anaknya sebagai sosok yang kalem, sopan, penyayang, dan selalu menjaga hubungan baik dengan kedua orangtuanya.

"Anak pertama saya, kalem sekali sopan sekali.

Selalu melayani orangtua," ujar Edward Tannur dalam keterangan kepada media.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved