Berita Kota Semarang
WASPADA! Ini Ciri-ciri Orang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidup, Orang Sekitar Harus Gercep Respon
Sebelum melakukan bunuh diri, korban telah memberikan tanda-tanda ke orang-orang sekitar. Namun diduga perilaku tersebut tidak direspon
Penulis: amanda rizqyana | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Peristiwa yang dialami perempuan muda berinisial berinisial NJW (20) yang ditemukan meninggal dunia di sebuah mall di Jalan Pemuda Kota Semarang pada Selasa (10/10/2023) sore menyita perhatian publik.
NJW diketahui masih berstatus mahasiswi Program Studi (Prodi) Biologi S1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Unnes Semarang. Meski masih belia, namun berdasar keterangan dari pihak kepolisian, NJW memilih mengakhiri hidupnya dengan cara lompat dari lantai 4 mall.
Dosen Fakultas Psikologi Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang Dr. Siswanto, M.Si menyayangkan peristiwa ini.
Menurutnya, sebelum melakukan aksinya, sebenarnya korban telah memberikan tanda-tanda ke orang-orang sekitar. Namun diduga perilaku tersebut tidak direspon serius oleh orang-orang di sekitarnya.
"Semisal entah bicara mau mengakhiri hidup sambil tertawa, atau perilaku-perilaku lain yang berbeda dari biasanya," terangnya pada Tribun Jateng, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Perempuan yang Tewas Jatuh di Mall Paragon Semarang Sempat Beli Kado Ultah Buat Ibunya
Baca juga: Inilah Isi Surat Perpisahan yang Ditulis Perempuan Sebelum Tewas Jatuh di Mall Paragon Semarang
Baca juga: BREAKING NEWS: NJW Mahasiswi Unnes Semarang Tewas di Mall Paragon Dimakamkan di Cilacap
Biasanya orang sekitar kurang peka sehingga niat bunuh diri itu lalu akhirnya dijalankan.
Terkait fenomena bunuh diri, Siswanto menyatakan ada perbedaan perilaku berdasarkan gender.
Perilaku pada perempuan biasanya melakukan tindakan bunuh diri sebagai tanda 'jeritan minta tolong'.
"Cara bunuh dirinya biasanya dengan minum racun, memotong nadi, atau tindakan lain yang proses matinya pelan sehingga kemungkinan bisa diketahui orang lain dan diselamatkan," terangnya.
Sedangkan pada laki-laki, tindakan bunuh dirinya berupa perilaku fatal seperti menggantung diri atau terjun dari gedung tinggi.
Hal ini karena pada laki-laki bunuh diri sudah menjadi jalan keluar dari perasaan putus asa yang kronis sifatnya.
Namun saat ini, kata Siswanto perempuan juga sudah mulai menggunakan cara bunuh diri yang fatal.
"Mungkin ini pertanda perempuan pun sudah mulai putus asa sehingga menggunakan cara-cara yang fatal,” tuturnya.
Selain perilaku berdasarkan gender, Siswanto juga mengamati adanya pergeseran perilaku berdasarkan usia.
Dulu kebanyakan orang dewasa, atau usia tua atau yang sakit kronis yang biasanya melakukan tindakan bunuh diri.
Saat ini usia remaja menjadi usia yang rentan karena kehidupan yang semakin keras, tuntutan lingkungan yang semakin tinggi, latar belakang keluarga yang kurang harmonis.
Selain itu, figur ayah yang hilang atau rusak, serta pengajaran agama yang lebih banyak menimbulkan rasa bersalah daripada mengembangkan cinta menjadi faktor resiko terjadinya tindakan bunuh diri.
Pengaruh lingkungan juga memegang peran utama terutama pada remaja.
“Kita tidak tahu konten-konten media seperti apa yang sering ditonton oleh para korban ini,” ungkapnya.
Baca juga: Tanggapan Unnes Setelah Mahasiswinya Terjun dari Lantai 4 Mall Paragon: Kami Punya Pusat Konseling
Baca juga: UPDATE Wanita Tewas di Mall Paragon, Polisi Temukan Secarik Surat Berisikan Perpisahan Keluarga
Siswanto menyatakan hal ini bisa menjadi penelitian penting untuk pencegahan di kemudian hari.
Kepribadian yang bersangkutan juga menjadi faktor lain yang bisa menjadi faktor resiko maupun protektif.
Biasanya korban merupakan pribadi yang tertutup, kurang memiliki teman yang akrab, dan memiliki gambaran diri yang buruk.
Selain tanda-tanda perilaku, bekas-bekas menyakiti diri berupa sayatan-sayatan di tangan juga bisa menjadi pertanda resiko bunuh diri.
Adapun pemilihan lokasi korban bunuh diri berada di ruang privat seperti rumah dan ruang publik, berdasarkan kesempatan dan motif dari korban.
Siswanto meyakini, para korban telah menentukan cara sebelum akhirnya memutuskan mencari lokasi untuk melaksanakan niatannya. (arh)
Pembahasan Raperda RPJMD Kota Semarang Jadi Prioritas, Sesuaikan Visi Misi Wali Kota Terpilih |
![]() |
---|
TERUNGKAP, Ini Penyebab Sepeda Motor Jupiter Z Ada di Tumpukan Sampah Gunungpati Semarang |
![]() |
---|
VIRAL, Aksi Nekat Pengendara CBR Pelat Merah Pukul Operator SPBU, Gegara Tak Boleh Isi Pertalite |
![]() |
---|
Duduk Perkara Sejoli Lawyer Saling Lapor ke Polisi, Sama-sama Laporan Jadi Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
Luasan Wilayah Banjir dan Rob di Semarang Masih Tersisa 3,43 Persen, Ini Upaya Pemkot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.