Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kekerasan di Sekolah

Kasus Perundungan Siswa SMA di Tangerang, Korban Tersungkur dan Dipukuli Meski Sudah Meminta Ampun

Kasus Perundungan Siswa SMA di Tangerang, Korban Tersungkur dan Dipukuli Meski Sudah Meminta Ampun

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Tangkapan layar Twitter
Kasus Perundungan Siswa SMA di Tangerang, Korban Tersungkur dan Dipukuli Meski Sudah Meminta Ampun 

Kasus Perundungan Siswa SMA di Tangerang, Korban Tersungkur dan Dipukuli Meski Sudah Meminta Ampun

TRIBUNJATENG.COM - Pembullyan atau perundungan adalah perilaku yang tidak terpuji dan merugikan bagi korban maupun pelaku.

Sayangnya, kasus pembullyan masih sering terjadi di lingkungan sekolah, termasuk di Curug Kabupaten Tangerang.

Beberapa kasus pembullyan yang terjadi di ruang kelas di daerah tersebut telah menarik perhatian publik dan pihak berwenang.

Ilustrasi pemukulan.(Kompas.com/ Ericssen)
Ilustrasi pemukulan.(Kompas.com/ Ericssen) ()

Baca juga: Pelaku Perundungan Siswi SMP Sragen Dinyatakan Sudah Drop Out: Mohon maaf, dari keluarga broken home

Salah satu kasus pembullyan yang viral di media sosial adalah aksi perundungan yang diduga terjadi di ruang kelas di SMA Yupentek 2, Curug, Kabupaten Tangerang.

Dalam video yang beredar, seorang siswa memukuli temannya sendiri dengan keras sambil berteriak.

Korban terlihat kesakitan dan meminta ampun, namun si pemukul tak berhenti melayangkan 'bogem mentah'.

Aksi itu direkam oleh teman kelasnya dan kemudian disebarluaskan.

Menurut juru bicara Polsek Curug, peristiwa itu terjadi pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Kasus itu telah ditangani oleh unit PPA Polres Tangerang Selatan.

Belum diketahui motif dan latar belakang aksi perundungan tersebut.

Namun, masyarakat berharap pihak berwenang bisa mengambil tindakan konkrit untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Maraknya Kasus Kekerasan di Sekolah

Kasus lain yang juga menghebohkan adalah kasus pembullyan yang terjadi di SMK Negeri 7 Tangerang Selatan.

Seorang siswi kelas XI menjadi korban pemalakan dan penganiayaan oleh sejumlah kakak kelasnya.

Korban diminta untuk memberikan uang jajan dan memperbaiki cara berpakaian mereka yang dinilai terlalu "menonjol".

Pelaku berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 33 ribu dari korban dan teman-temannya.

Namun, mereka tidak puas dan meminta uang tambahan sebesar Rp 200 ribu keesokan harinya.

Korban juga diminta untuk berkumpul di sebuah lapangan di daerah Pondok Cabe pada Sabtu malam.

Di sana, korban mendapat ancaman dan tawaran minuman keras dari pelaku.

Pelaku juga tampak sengaja mencari gara-gara agar bisa berkelahi dengan korban.

Mereka menuding salah seorang siswi kelas XI mengusik seorang siswi kelas XII.

Akibatnya, dua orang siswi kelas XI terlibat perkelahian dengan kakak kelasnya.

Kasus pembullyan di ruang kelas di Curug Kabupaten Tangerang ini menunjukkan bahwa masih ada masalah serius dalam lingkungan pendidikan.

Pembullyan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik korban, serta mengganggu proses belajar mengajar.

Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama dari pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mencegah dan menangani kasus pembullyan dengan bijak.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved