TikTok E-commerce Diprediksi "Bakar Uang" Besar-besaran saat Aktif Lagi
manajemen TikTok membuka lowongan pekerjaan untuk mengisi posisi di e-commerce TikTok Indonesia di Jakarta.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - TikTok Indonesia disinyalir akan kembali membuka layanan bisnisnya, yakni TikTok e-commerce.
Hal itu menyusul langkah manajemen TikTok yang membuka lowongan pekerjaan untuk mengisi posisi di e-commerce TikTok Indonesia di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda mengatakan, hadirnya TikTok e-commerce bakal menjadi pesaing serius e-commerce lain yang memiliki fitur live shopping.
"Apalagi TikTok pasti akan 'bakar uang' di awal kehadirannya," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/10).
Ia menilai, langkah yang dipilih TikTok untuk membuka bisnis dagangnya sangat tepat. Apalagi sebelumnya, market di TikTok Shop sudah besar, sebelum ditutup akibat kebijakan pemerintah.
"Kalau enggak mau kehilangan potensinya yang besar, saya rasa memang paling tepat TikTok buka TikTok e-commerce. Itu langkah yang sangat mungkin dilakukan, mengingat transaksinya tumbuh cepat kan," bebernya.
Justru, Nailul menyatakan, TikTok akan sangat rugi jika tidak memanfaatkan ekosistem yang sudah dibentuk. Ia pun yakin TikTok akan membuka layanan TikTok e-commerce dalam waktu dekat.
Sebelumnya, TikTok Indonesia memberikan sinyal akan membuka bisnis dagangnya yakni TikTok e-commerce.
Hal itu ditandai dengan dibukanya lowongan kerja TikTok dalam program TikTok Shop Graduate Development Program (Indonesia E-commerce)- 2024 start.
Mengutip dari linkedIn resmi TikTok, Selasa (17/10), posisi yang ditawarkan di TikTok e-commerce di antaranya adalah Business Communication Expert, Logistic Operations, Campaign & Community Lead Fahsion (e-commerce), hingga Regional Special Project TikTok Shop Shopping Center (e-commerce).
Penempatan lowongan ini untuk posisi TikTok Indonesia di Jakarta. Selain itu, lowongan kerja yang diunggah dari seminggu yang lalu itu sudah dilamar oleh 2.010 orang.
Menanggapi rencana TikTok Shop yang akan buka kembali, Manager Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya, Yamin Pane mengaku tidak mempermasalahkan.
Sebab, dia menambahkan, pemain-pemain di bisnis serupa seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, sebelumnya juga sudah beroperasi.
Ia menilai, penyebab Pasar Tanah Abang sepi bukan semata-mata karena TikTok Shop.
Perubahan cara masyarakat membeli barang dari yang offline ke online, terutama pada saat pandemi covid-19 turut menjadi penyebab sepinya pasar retail saat ini. "Daya masyarakat kita memang belum pulih untuk saat ini," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.