Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Jembatan Exit Tol Bawen ke Ambarawa Dibuat Melintas di Atas Jalan Solo-Semarang

Pemerintah berupaya mencari solusi untuk antisipasi kecelakaan di Exit Tol Bawen, yang disinkronkan dengan proyek pembangunan Tol Yogya-Bawen.

|
Editor: m nur huda
TribunJateng.com/Reza Gustav Pradana
Situasi pekerjaan proyek Tol Bawen-Yogya di Exit Tol Bawen, Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (29/9/2023). Nantinya, lokasi tersebut akan dibangun jembatan layang melintasi jalur Semarang-Solo. 

Sebelum Mudik Lebaran

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan bahwa semua pihak harus bekerja sesuai aturan yang ada. Hal ini juga sesuai dengan permintaan percepatan pembangunan Tol Yogya-Bawen tersebut.

"Artinya normatif, jangan sampai ada yang bermain terkait pembebasan tanah dan semua harus clear. Dari pihak Trans Marga Jateng (TMJ) dan pejabat pembuat komitmen (PPK) menyampaikan intinya mulai adanya persiapan upaya percepatan untuk pembangunannya,” kata Ngesti ketika ditemui Tribunjateng.com, Senin (14/8/2023) lalu.

Dia menambahkan, tanah aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang yang sudah terbebaskan sekitar 11 bidang dengan nilai sekitar Rp 15 miliar.

Kasubag Administrasi Wilayah Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang, Zaenal Arifin mengungkapkan, jalur tol akan menyeberangi Jalan Slamet Riyadi atau Jalur Semarang-Solo menggunakan jembatan layang menuju dekat Kantor Kelurahan Bawen hingga ke arah Ambarawa.

Menurut dia, sesuai permintaan dari pemerintah pusat, pengerjaan jembatan layang itu diharuskan sudah selesai sebelum masa mudik Lebaran 2023. Hal itu untuk mengantisipasi adanya kemacetan lalu lintas di Jalur Semarang-Solo akibat pembangunan jembatan layang, mengingat Exit Tol Bawen kerap menjadi simpul kepadatan lalu lintas tiap masa mudik Lebaran.

“Kalau (jembatan layang) digunakan kemungkinan masih belum, tapi proyeknya yang sudah harus selesai,” pungkas dia.

Lewat Bawen Bisa Terus

Dishub Provinsi Jateng turut serta dalam pembahasan cari solusi agar insiden nahas beberapa hari lalu tidak terulang kembali. Pembahasan ini melibatkan beberapa pihak. Selain Dishub, pemerintah pusat, pemda hingga Komite Nasional Keselamatan Transpotasi (KNKT) juga dilibatkan.

Beberapa wacana pun muncul dalam hal pembenahan interchane Tol Bawen. Lebih detail mengenai wacana pembenahan tersebut, Tribun Jateng menghubungi Erry Derima Riyanto, Kabid Lalulintas Jalan Dishub Provinsi Jateng, Rabu (18/10) lalu.

Erry menuturkan, interchange Tol Bawen merupakan wewenang Balai Pengelola Transpotasi Darat (BPTD) Jateng. Meski demikian, ia berujar Dishub juga mengikuti pembahasan, di mana Dishub mendukung dan memfasilitasi kebijakan dari pemerintah pusat.

"Beberapa wacana tersebut seperti tidak memfungsikan kembali trafic light yang ada di depan exit Tol Bawen," paparnya.

Jika rencana tersebut dilaksanakan, kendaraan yang melintas di Jalan Nasional Bawen bisa terus lurus. Sementara kendaraan yang tol mengambil arah kiri dan dari arah selatan akan diarahkan untuk putar balik. Ia berujar lokasi putar balik masih dicari titiknya, hal tersebut lantaran arus lalulintas di sekitar exit Tol Bawen padat.

“Karena jangan sampai adanya titik putar balik justru menimbulkan permasalahan baru,” ucapnya.

Erry mengatakan, wacana lainya yaitu mengatur tingkat kemiringan turunan di depan exit Tol Bawen. Jika kemiringan turunan Jalan Nasional di atur ulang, Erry berharap pengelola tol untuk mengurangi perlintasan. Selain itu ia berharap adanta rest area untuk kendaraan berat sebelum melintasi turunan Bawen.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved