Said Aqil Sebut Nahdliyin Tahu Mana Capres-Cawapres Santri dan Bukan
Said Aqil Siradj menyatakan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar merupakan santri
TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengatakan, bakal calon wakil presiden (capres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan santri.
Hal itu diungkapkan Said ketika berdiri diapit Anies dan Cak Imin, sebelum menghadiri puncak peringatan Hari Santri Nasional di Tegalrejo, Magelang, Jateng, Minggu (22/10).
"Ini dua-duanya santri, santri dua-duanya. Maka, pas di Hari Santri ini sangat pas sekali momentumnya," katanya, kepada awak media.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai kemungkinan adanya seruan untuk warga Nahdlatul Ulama (NU) memberikan suara kepada Anies-Cak Imin, Said menjawab singkat.
Menurutnya, warga NU sudah mengetahui siapa dari tiga bakal calon presiden yang ada saat ini yang memiliki latar belakang santri.
"Sudah ngertilah, para Nahdliyin sudah ngerti mana yang santri, mana yang bukan. Mana baca Fatihahnya fasih, mana yang enggak bisa baca Fatihah, ya ngerti," ujarnya, disambut tawa Anies, Cak Imin, dan koleganya.
Said meyakini, pasangan Anies-Cak Imin (Amin) akan menang jika keluarga santri solid dalam memberikan dukungan saat pilpres 2024.
"Kalau (santri dan keluarganya-Red) ditertibkan dengan baik, kalau solid pasti, yakin, Pak Anies dan Pak Muhaimin menang," ujarnya.
Menurut dia, kelompok santri memiliki keunggulan karena jumlahnya yang sangat banyak. Berdasarkan data Kementerian Agama, dia menambahkan, jumlah santri di seluruh Indonesia mencapai 4 juta orang.
Said lantas meminta santri dan warga Magelang yang datang membuat perhitungan kasar jika ayah, ibu, mertua, saudara kandung, hingga saudara ipar setiap santri bisa solid memilih Anies dan Muhaimin.
"Nanti santri itu nikah, punya mertua ayah, punya mertua ibu. Jadi berapa itu? Empat juta kali 5, nanti punya kakak ipar, adik ipar punya kakak, adik, punya paman, berapa juta sudah?" bebernya.
Ia berujar, yang menjadi pekerjaan rumah (PR) adalah membuat santri serta keluarganya solid memilih Anies dan Muhaimin. "Tinggal kita mampu tidak menyolidkan mereka ini?" tukasnya.
Pantauan Kompas.com, ribuan santri API yang diasuh elite PKB, Muhammad Yusuf Chudlori, yang berkumpul di lapangan riuh dan berteriak saat melihat Anies dan Cak Imin memasuki panggung.
Keduanya kemudian berkesempatan menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Santri Nasional. Mereka menjelaskan sejarah agresi Surabaya pada 22 Oktober 1945.
Dalam agresi berdarah itu, pendiri NU Kiai Haji Hasyim Asy'ari menerbitkan Resolusi Jihad yang menggerakkan masyarakat dan santri untuk melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda.
Adapun, pasangan Amin diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka resmi didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10) lalu. (Kompas.com/Syakirun Ni'am)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.