Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

22 Tahun Lalu, Bom Meledak di Setiabudi Jaksel, Lokasinya Persis di Samping TKP Ledakan Saat Ini

Pernah terjadi ledakan serupa 22 tahun silam di asrama mahasiswa Aceh, yang letaknya persis di samping TKP ledakan saat ini.

Humas JakPro
Insiden ledakan besar terjadi pada salah satu proyek penggalian tanah di Jalan Perahu, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (18/10/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ledakan terjadi di rumah yang tengah direnovasi di Jalan Prahu, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023).

Ledakan berasal dari sebuah benda diduga bom.

Polisi masih menyelidiki ledakan yang menewaskan seorang pekerja bangunan itu.

Baca juga: 1 Pekerja Bangunan Tewas, 3 Lainnya Luka Imbas Ledakan di Setiabudi Jaksel, Diduga Bom yang Terkubur

Di sisi lain, pernah terjadi ledakan serupa 22 tahun silam di asrama mahasiswa Aceh, yang letaknya persis di samping TKP ledakan saat ini.

Warga sekitar bernama Hariyanto (65) menyaksikan langsung saat bom meledak di Asrama Aceh itu 22 tahun silam.

"Persis kayak 2001, tapi 2001 itu kan rakit, tapi memang baru tahu itu tempat perakitan ketika bomnya sudah meledak.

Awalnya enggak ada yang tahu itu teroris.

Tahunya itu cuma tempat tinggal mahasiswa Aceh," kata Hariyanto saat berbincang dengan Kompas.com di sekitar TKP pada Senin (23/10/2023) sore.

Ia tak pernah menduga, asrama mahasiswa di dekat tempat tinggalnya adalah tempat perakitan bom para teroris.

Ia baru tahu lokasi tersebut tempat perakitan ketika bom sudah meledak.

Di sisi lain, saat itu lokasi di samping asrama mahasiswa Aceh itu masih berupa tanah dan kebun kosong.

Menurut Hariyanto, ledakan yang terjadi 22 tahun lalu itu cukup besar, bahkan lebih besar dari ledakan yang terjadi pada Rabu pekan lalu.

Saking besarnya, kata Hariyanto mahasiswa asal Aceh yang terlibat dalam perakitan bom itu tewas dalam keadaan mengenaskan.

Beruntung, istri temannya yang bekerja sebagai juru masak di asrama saat itu sedang berada di luar sehingga tidak ikut menjadi korban ledakan bom.

"Dulu yang kerja di sini istri teman saya.

Sebelum bom meledak itu, memang ada berapa kamar yang enggak boleh dibuka.

Jadi istri temen saya itu kerjanya cuma masakin mereka.

Nah dia disuruh beli rokok ke luar, baru sampai taman sini, sudah meledak.

Kalau ibunya enggak keluar bisa mati di situ," ujar Hariyanto.

Raut wajah tua itu tampak mengingat-ingat insiden nahas berpuluh tahun silam.

Seingat dia, sewaktu bom meledak kaca masjid di seberang asrama pun ikut retak.

Darah bercecer di mana-mana.

Kembali ke masa kini, usai menyaksikan asap bekas ledakan tersebut, Hariyanto yakin jika ledakan tersebut bukanlah ledakan septic tank seperti informasi awal yang beredar.

 "Kemarin saja waktu meledak, ini telinga saya masih kayak budek sampai sekarang.

Saya diinterogasi sama gegana, warna asap hitam kebiru-biruan, baunya belerang kayak petasan.

Orang-orang pada bilang septic tank, enggak ada.

Itu bom," tandas dia.

Adapun ledakan di rumah yang tengah direnovasi itu menewaskan seorang pekerja bangunan berinisial A.

A yang sedang menggali tanah tewas di TKP setelah terkena ledakan dari sebuah benda yang terkubur di tanah.

Tiga rekan A juga mengalami luka-luka akibat ledakan itu.

Polisi hingga saat ini masih menyelidiki benda putih diduga bom yang menjadi pemicu ledakan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bom Pernah Meledak di Setiabudi 22 Tahun Silam, Lokasinya Persis di Samping TKP Saat Ini"

Baca juga: Kronologi Ledakan Setiabudi: Detik-detik Pekerja Tewas di Lokasi Penggalian Tanah

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved