Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

3 Mahasiswa Unnes Ciptakan Game Berantas Korupsi, Raih Penghargaan dari KPK

Tiga mahasiswa berhasil menjadi satu dari 25 Tim Finalis CIFest (Campus Integrity Festival) 2023 yang diadakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Penulis: amanda rizqyana | Editor: Muhammad Olies
Ist/Dok Unnes
Game Eradika ala mahasiswa Unnes yang diapresiasi KPK)  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiga mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Angkatan 2021 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Semarang (Unnes) berhasil menjadi satu dari 25 Tim Finalis CIFest (Campus Integrity Festival) 2023 yang diadakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Tim yang beranggotakan Qonita Fadhila, Inez Kalyana Azmi, dan Mutiara Gita Cahyani dengan dosen pembimbing Dr. Muzakki Bashori, SP.d., M.A. berhasil meraih pendanaan sebesar 10 juta untuk mengembangkan game bernama Eradika: The Integrity Chronicles.

Qonita menyampaikan, nama Eradika terinspirasi dari kata bahasa Inggris yakni eradicate yang bermakna ‘memberantas’. 

Harapannya dengan memainkan game ini, integritas dan nilai-nilai antikorupsi dalam diri mahasiswa pengguna akan semakin meningkat.

"Mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa akan mampu memberikan dampak positif yang turut serta dalam kegiatan-kegiatan pemberantasan korupsi," ucapnya pada Tribun Jateng, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: Ingin Beri Efek Jera, Hukuman Mati Jadi Terobosan Kejagung Tegaskan Komitmen Berantas Korupsi

Baca juga: Aplikasi Penghasil Uang Hago Cuan dari Main Game, Gampang dan Bervariasi 

Baca juga: Sosok Josue, Mahasiswa FMIPA Unnes Semarang Ikuti YSEALI, Pelajari Isu Lingkungan di Amerika Serikat

Tim Eradika memulai kegiatan penelitian dan pengembangan game ini sejak Juli hingga Oktober 2023.

Tim mendapatkan pembekalan dan pengawasan langsung dari KPK.

Lalu, tim mulai melakukan diskusi internal lanjutan, menyusun konsep game, mengembangkan, menyebarkan kuesioner analisis kebutuhan, dan mengimplementasikan game kepada mahasiswa semester 1 dan 3 dari Prodi Pendidikan dan Ilmu Sejarah.

Setelah itu, tim menyebarkan User Experience Questionnaire (UEQ) kepada mahasiswa, meminta 3 ahli (2 dosen dan 1 hakim) untuk memberikan evaluasi kepada game Eradika, dan membuat infografis serta video kegiatan.

Secara umum, game Eradika mendapatkan respons yang positif, baik dari mahasiswa maupun ahli.

Mahasiswa tampak antusias mengikuti kegiatan implementasi game Eradika. Tentu saja terdapat saran dan kritik membangun yang berguna untuk pengembangan gim ini ke depan.

Sebagai bagian dari tindak lanjut, 4 mahasiswa terpilih yang paling aktif selama bermain game akan ditetapkan sebagai Duta Antikorupsi Jurusan.

“Kami berharap melalui game Eradika dan duta antikorupsi ini, nilai-nilai integritas dan semangat antikorupsi akan semakin meluas di lingkungan kampus dan menjelma menjadi praktik dan budaya baik yang berkelanjutan,” kata dosen pembimbing, Muzakki Bashori. (arh)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved