Berita Jakarta
Wakil Presiden KH Maruf Amin Apresiasi KG Media-Tribun Network Bantu Entaskan Stunting
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memberikan apresiasi terhadap Kelompok KG Media termasuk Tribun Network dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memberikan apresiasi terhadap Kelompok KG Media termasuk Tribun Network dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dalam perannya membantu pengentasan stunting di Indonesia melalui gerakan Bersama Entaskan Stunting (BERES).
BERES merupakan program terukur untuk mencegah dan mengatasi stunting dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada balita berat badan tidak naik, berat badan kurang, dan gizi kurang.
Makanan yang disediakan memanfaatkan UMKM dan PKK setempat, sehingga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin ekstrem dan pemberdayaan perempuan.
"Saya memberikan apresiasi kepada KADIN dan Kelompok Kompas-Gramedia atas komitmennya untuk terlibat aktif dalam percepatan penurunan stunting melalui Gerakan BERES," ujar Ma'ruf saat acara 'Pencanangan Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem' yang diselenggarakan di Studio 1 Kompas TV, Jakarta, Kamis (26/10).
Pada kesempatan tersebut, Ma'ruf juga memberikan arahan kepada para pemangku kepentingan dalam pengentasan stunting. Langkah pertama, adalah melakukan program stunting yang saling melengkapi apa yang sedang dijalankan Pemerintah.
"Koordinasikan secara intensif dengan Kementerian Lembaga Teknis dan juga Pemerintah Daerah untuk menghindari tumpang tindih antarprogram," ucap Ma'ruf.
Langkah kedua yang perlu dilakukan, adalah melakukan program di lokasi prioritas yang tinggi prevalensi stuntingnya atau jumlah anak stuntingnya. Menurut Ma'ruf, langkah ini dapat membantu menurunkan prevalensi stunting secara signifikan dan tepat sasaran.
"Ketiga, program berbentuk aksi nyata yang menyasar langsung pada kelompok sasaran prioritas, sehingga manfaatnya dirasakan langsung oleh kelompok tersebut," tutur Ma'ruf.
Keempat, tempatkan penerima manfaat dan pelaku di tingkat masyarakat sebagai pelaku utama pelaksanaan program. "Libatkan mereka dalam setiap tahapan pelaksanaan, sehingga muncul rasa memiliki dan kebanggaan dari masyarakat," kata Ma'ruf.
Kelima, strategi keberlanjutan mesti disusun sejak awal pelaksanaan program, sehingga masyarakat bersama Pemda dapat melanjutkan inisiatif yang baik ini.
"Akhir kata, saya berharap semua program dan kerja sama yang terjalin akan terlaksana secara efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan," tutur Ma'ruf.
"Mari terus lanjutkan sinergi untuk menurunkan prevalensi, menciptakan generasi emas 2045, dan wujudkan Indonesia bebas stunting," tambah Ma'ruf.
Wapres mengatakan pengusaha juga turut memiliki peran dalam pengentasan stunting di Indonesia. Ma'ruf sempat berkelakar bahwa saat ini Kamar Dagang dan Industri (KADIN) tidak hanya mengurusi pengentasan stunting pada pengusaha.
Namun, Ma'ruf mengatakan saat ini juga mengurusi pengentasan stunting pada anak-anak. "KADIN ini tidak hanya mengentaskan stunting pengusaha Indonesia.
Selama ini KADIN ini yang dilakukan mengentaskan pengusaha yang stunting. Sehingga tidak ada lagi pengusaha kita yang terkena stunting, sekarang mengentaskan anak-anak yang stunting," ujar Ma'ruf.
Pemerintah, kata Ma'ruf, telah melaksanakan program percepatan penurunan stunting selama lima tahun sejak 2018. Ma'ruf mengungkapkan Pemerintah menargetkan angka stubting hingga 14 persen.
"Kita punya waktu satu tahun ke depan untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada 2024," tutur Ma'ruf.
Berbagai upaya, menurut Ma'ruf, sudah dilakukan oleh Pemerintah untuk pengentasan stunting. Langkah tersebut mulai dari penajaman, perbaikan cakupan dan kualitas intervensi spesifik dan sensitif, hingga perbaikan sistem pendataan dan pelaporan.
"Pemerintah juga memastikan keterlibatan aktif berbagai lembaga non-pemerintah, seperti dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi profesi, lembaga filantropi, mitra pembangunan, LSM, dan sebagainya," ujar Ma'ruf.
Wapres Bersyukur
Wapres juga bersyukur kini ada 2,6 juta anak Indonesia yang diselamatkan dari kondisi gagal tumbuh atau stunting selama 4 tahun terakhir. "Kita bersyukur hasilnya sudah mulai terlihat. Prevalensi stunting bisa diturunkan sebesar 9,2 persen poin dalam kurun waktu empat tahun. Penurunan tersebut setara dengan 2,6 juta anak yang dientaskan dari stunting," ujar Maruf Amin.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) yang hadir dalam acara itu juga mengungkapkan bahwa dunia usaha turut aktif dan bergotongroyong dalam mengentaskan isu stunting di Tanah Air.
Pelaksana Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, salah satu bentuk nyata pentahelix para pelaku di dunia usaha adalah program atau gerakan Bersama Entaskan Stunting alias BERES.
BERES merupakan program terukur untuk mencegah dan mengatasi stunting dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada balita berat badan tidak naik, berat badan kurang, dan gizi kurang.
"Bukan hanya dalam bentuk gagasan, dimana mereka sudah mengimplementasikan yaitu inisiatif gotong royong untuk mengentaskan stunting dan kemiskinan ekstrim model pentahelix," ucap Yukki.
Dalam kesempatan tersebut, Yukki juga mengatakan, Kadin Indonesia juga turut melakukan upaya penanganan stunting. Ia mengatakan, Kadin Indonesia telah menerapkan 4 Pilar yang terdiri dari Penguatan Kesehatan, Pengembangan Ekonomi Daerah, Kewirausahaan dan Kompetensi, serta Penguatan Internal Organisasi.
Adapun, penanganan stunting merupakan salah satu persoalan yang berkaitan dengan pilar Penguatan Kesehatan. "Kadin Indonesia sangat menyadari pentingnya kesehatan Ibu dan tumbuh kembang anak, oleh karenanya pencegahan dan pengentasan stunting serta pemberdayaan UMKM akan berdampak pada meningkatnya produktivitas dan kesejahteraan masyarakat," ucap Yukki .
"Perlu didukung, dan menjadi prioritas kadin Indonesia dalam membantu Pemerintah Indonesia menapaki menuju Indonesia Emas 2045," sambungnya.
Momentum Demografi
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di lokasi acara yang sama mengatakan dalam setiap sejarah bangsa di dunia, ada satu waktu di mana semua bangsa punya momentum terbesar untuk pindah dari negara berkembang menjadi negara maju. Momentum tersebut terjadi pada saat bonus demografi.
"Dalam sejarah bangsa di dunia, ada satu waktu periode tertentu di mana semua bangsa memiliki momentum paling besar untuk pindah ke negara maju. Itu pada saat bonus demografi," kata Menkes Budi.
Sehingga kata Budi, jika momentum tersebut lewat, dan tak bisa menaikkan pendapatan masyarakat dari Rp5-6 juta per bulan menjadi Rp16 juta per bulan, maka untuk mencapai kesempatan itu lagi akan sulit. Ujungnya lanjut Budi, Indonesia bisa terjebal dan masuk dalam middle income trap.
Pada Pencanangan Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, turut diberikan penghargaan dari Tribun Network kepada sejumlah kepala daerah juga perusahaan swasta yang berhasil melakukan pengentasan stunting.
Kepala Daerah yang menerima penghargaan diantaranya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong, Bupati Barru, Suardi Saleh. Untuk perusahaan swasta yang menerima penghargaan serupa diantaranya Direktur CIMB Niaga Syariah, Pandji P Djadjanegara, Group CEO and Co-Founder Kredivo Group, Akshay Grag, Head of Communications and Partnership Astra, Elmeirilia Lonna, General Counsel Head of Corporate & Regulatory Affairs, Kraft Heinz Indonesia and Papua New Guinea, Mira Buanawati.
Tribun Network Bagikan Telur Kepada 1.029 Anak
Sementara itu, CEO Tribun Network, Dahlan Dahi menyebut selama pelaksanaan Social Movement di 35 provinsi untuk entaskan stunting sudah diserahkan bantuan telur kepada 1.029 anak dengan risiko stunting usia 6 hingga 24 bulan.
Dengan jumlah donatur sebanyak 179 donatur, perorangan dan institusi.
"Tribun Network dengan jaringan di 41 kota dan di 35 provinsi di Indonesia pada tahun 2023 menyelenggarakan program #cukupduatelur sebagai gerakan untuk cegah stunting," kata Dahlan saat acara 'Pencanangan Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem' yang diselenggarakan di Studio 1 Kompas TV, Jakarta, Kamis (26/10).(Tribun Network/fah/rin/ism/dan/wly)
Baca juga: Bapenda Sosialisasi Kepatuhan PKB dan SWDKLLJ
Baca juga: Chord Kunci Gitar Taman Jurug Denny Caknan, Cahyaning Bulan Nrajang Pucuk ing Cemara
Baca juga: Pentingnya Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik
Baca juga: Kiai dan Santri Ponpes Darussalam Kalibakung Tegal Dukung Program Unggulan Prabowo-Gibran
Seusai Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Rel Kereta, Ini Fakta Terbarunya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Naik ke 7.936,17, Saham PGEO dan MBMA Jadi Pendorong Utama |
![]() |
---|
Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jawa Tengah, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.