Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jokowi Pacu Penambahan Suplai Beras di Pasar 

Jokowi mendorong agar suplai beras di pasar terus ditambah, sehingga harga jual bisa terkendali.

Editor: Vito
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Pedagang beras di Pasar Manis Purwokerto, Senin (9/10/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar suplai beras di pasar terus ditambah, sehingga harga jual bisa terkendali. Hal itu disampaikan saat peninjauan di Pasar Bulan, Gianyar, Bali, Selasa (31/10).

"Yang paling penting, yang pertama, suplainya didorong terus agar naik, sehingga kalau suplainya banyak harga juga tidak akan ikut naik," ujarnya, dalam keterangan resmi, Selasa (31/10).

Ia pun telah memerintahkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk fokus pada urusan produksi beras.

Selain itu, ia telah meminta para kepala daerah untuk melakukan intervensi jika terjadi kenaikan harga komoditas apapun dengan anggaran tidak terduga.

Menurut dia, anggaran tersebut bisa digunakan untuk biaya transportasi, distribusi, hingga mencari pasokan dari tempat produksi.

"Saya kira kalau itu dilakukan, saya yakin, tapi di sini harga-harga menurut saya masih baik. Masih baik," ucapnya.

Selain meninjau harga-harga kebutuhan pokok, di Pasar Bulan Presiden Jokowi juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk para pedagang. Menurut Presiden, bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha para pedagang.

Adapun, Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan, saat ini Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog mencapai 1,47 juta ton.

"Saat ini stok Bulog 1,47 juta ton," katanya, dalam diskusi Forum Wartawan Pertanian, secara virtual, Selasa (31/10).

Menurut dia, tambahan stok beras masih dibutuhkan karena beberapa hal, seperti musim panen raya masih menunggu awal tahun depan, kontestasi pemilu, dan masih berjalannya bantuan pangan pemerintah.

"Sehingga stok ini dibutuhkan, karena Bulog harus melaksanakan tugas yang diperintahkan Bapanas," ujarnya.

Febby menuturkan, beras impor yang sudah masuk ke dalam negeri langsung disebar ke seluruh pelabuhan untuk memperluas tahapan pengiriman.

Ia mengungkapkan, total pengadaan beras hingga 27 Oktober 2023 mencapai 2,6 juta ton, terdiri dari 2,3 juta ton dari pemerintah, dan 282.859 ton dari komersial.

Selain itu, Bulog telah menggelontorkan sekitar 877.142 ton beras untuk program stabilisasi harga dan operasi pasar.

"Lalu bantuan pangan sedang berjalan kemungkinan sampai 1,4 juta ton, dan penjualan beras komersial 235.470 ton," tuturnya.

Febby menyatakan, Bulog mendapatkan tugas untuk menjual beras komersial dari CBP untuk membantu penggilingan padi.

"Supaya, kemarin kan isunya penggilingan padi banyak yang tutup, memang dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," ucapnya. (Kontan.co.id/Ratih Waseso/Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved