Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Dokter Ungkap Kondisi Hikmah: Seminggu Lebih Linglung Serumah dengan Mayat Suami dan Balitanya

Dokter mengungkap kondisi terkini Nur Hikmah Fujianti, seorang perempuan yang linglung tinggal serumah bareng mayat suami dan balitanya di Koja.

dna
Penampakan awal Nur Hikmah Fujianti (32), istri yang masih hidup dari dalam rumah tempat penemuan jenazah ayah dan anak yang tewas membusuk di Koja. 

TRIBUNJATENG.COM - Dokter mengungkap kondisi terkini Nur Hikmah Fujianti (32), seorang perempuan yang linglung tinggal serumah bareng mayat suami dan balitanya di Koja, belum lama ini.

Berikut adalah penjelasan terkait kondisi terkini Hikmah (istri almarhum Hamka), dan anak sulungnya, Afida Dzakiah (4), yang ditemukan dalam keadaan lemas di rumah mereka.

dr. Diana, seorang dokter klinik umum, memberikan penjelasan mengenai kondisi kesehatan mereka.

Dokter klinik umum, dr. Diana, sebut Nur Hikmah mengaku tak kenal Hamka sang suami dan anaknya yang tewas di Koja
Dokter klinik umum, dr. Diana, sebut Nur Hikmah mengaku tak kenal Hamka sang suami dan anaknya yang tewas di Koja (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Menurutnya, saat pertama kali dibawa ke klinik oleh warga, kondisi ibu dan anak tersebut sangat lemah dan cukup memprihatinkan.

“Kondisi ibu dan anaknya sangat lemah dan cukup memprihatinkan,” kata Diana.

Diana menduga bahwa mereka mungkin tidak makan selama beberapa hari karena kondisi mereka yang sangat lemas dan kurus.

Kondisi ibu tampak lebih parah dengan mulut yang pucat, seolah-olah kekurangan cairan.

Penampakan awal Nur Hikmah Fujianti (32), istri yang masih hidup dari dalam rumah tempat penemuan jenazah ayah dan anak yang tewas membusuk di Koja.
Penampakan awal Nur Hikmah Fujianti (32), istri yang masih hidup dari dalam rumah tempat penemuan jenazah ayah dan anak yang tewas membusuk di Koja. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Anaknya juga tampak sangat lapar.

“Mungkin karena sudah beberapa hari tidak makan, jadi si anak setelah dimandikan itu dia terlihat lapar sekali,” jelas Diana.

Setelah pemeriksaan awal di klinik, mereka dirujuk ke RS Polri Kramat Jati untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Saat ini, Hikmah masih menjalani perawatan dan pemeriksaan di RS Polri Kramat Jati, sementara Afida yang sudah sehat telah dipulangkan ke keluarganya.

Diana juga menambahkan bahwa tidak ada tanda-tanda penyakit yang signifikan pada mereka berdasarkan pemeriksaan fisik.

“Kalau dari pemeriksaan fisik, tanda-tanda vitalnya bagus semua, kayak tensi, nadi, semuanya bagus, nggak ada masalah,” ujar Diana.

Namun, Hikmah tampak seperti orang anoreksia dan mengeluhkan sakit di lambungnya kepada dokter.

Sementara itu, Afida tampak segar dan lahap makan.

“Kalau anaknya itu sebenarnya terlihat segar ya, dia lahap banget makan, apa aja ada makanan dimakan,” kata Diana.

Linglung Serumah Bareng Mayat Suami dan Balita

Sebelumnya, Nur Hikmah Fujianti ditemukan dalam keadaan lemas di rumahnya di kawasan Tugu, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (28/10/2023).

Saat ditanya oleh polisi tentang penyebab kematian suami dan anak balitanya, Nur Hikmah tidak memberikan jawaban.

Bahkan, ia mengklaim bahwa Hamka bukan suaminya dan mengaku tidak mengenalnya.

“Dia nggak tahu, dia tidak mengenal itu suaminya, dia bilang bukan suaminya itu,” kata dr. Diana, seorang dokter klinik umum yang merawat Nur Hikmah dan anak sulungnya.

Menurut Diana, Nur Hikmah tidak menunjukkan emosi apapun meskipun suaminya dan anak bungsunya telah meninggal di depan matanya.

“Dia tidak nangis sama sekali, anaknya juga tidak nangis sama sekali,” ujar Diana.

Setelah ditemukan, Nur Hikmah dan anak sulungnya langsung dibawa ke klinik umum terdekat.

Namun, sejak pertama kali ditemukan hingga tiba di klinik, mereka tidak menunjukkan raut wajah kesedihan.

Diana juga mencatat bahwa Nur Hikmah tampak seperti orang yang depresi saat tiba di klinik.

Dia juga tampak linglung saat ditanya oleh dokter.

Proses Evakuasi

Serda Bambang, seorang petugas, menggambarkan kondisi mengerikan saat menemukan anak Hamka yang selamat.

Anak tersebut ditemukan dalam kamar tidur.

“Yang umur empat tahun yang anak cewek, kita keluarin, terus yang satunya kita lihat udah meninggal anak yang umur dua tahun,” ungkap Serda Bambang.

Serda Bambang (kanan) anggota TNI yang pertama kali menemukan jasad Hamka Rusdi dan anaknya di Koja Jakarta Utara.
Serda Bambang (kanan) anggota TNI yang pertama kali menemukan jasad Hamka Rusdi dan anaknya di Koja Jakarta Utara. (Kolase Youtube)

Anak Hamka yang tewas ditemukan dalam keadaan terbujur kaku di lantai dekat kasur.

“Posisinya nungging di bawah, di lantai. Sedangkan yang anak cewek ini di atas kasur. Yang mayat anaknya ini di kamar kondisinya sudah membengkak, kulitnya terkelupas, keadaan enggak pakai celana,” jelas Serda Bambang.

Sementara itu, anak sulung Hamka yang selamat juga dalam kondisi memprihatinkan.

Saat dievakuasi, anak usia 4 tahunan itu langsung menangis histeris.

“Kalau yang masih hidup ya kondisinya lemas, nangis. Habis itu kita amanin, kita ambil dari dalam kamar kita keluarin, dia nangis kejer,” kata Serda Bambang.

Mengenai kondisi rumah korban, Serda Bambang menggambarkan bahwa rumah tersebut berantakan dan tertutup rapat.

Bahkan suara tangisan bocah yang selamat tersebut tidak terdengar dari luar karena rumah tersebut dikunci dari dalam.

“Dari luar enggak kedengaran karena tertutup semua. Jadi kita dari luar aja enggak nyium bau. Setelah pintu dibuka baru nyium bau. Jendela semua tertutup. Pintu terkunci dari dalam,” ungkap Serda Bambang.

Di dalam rumah tersebut, kondisinya sangat berantakan dengan baju-baju milik korban berserakan tak beraturan.

“Di dalam rumah itu acak-acakan. Baju itu berantakan semua. Di teras itu ada berantakan mainan anaknya. Jadi anaknya cuma main di teras,” pungkas Serda Bambang.

Dugaan Keracunan

Kasus dugaan keracunan yang melibatkan ayah dan anak di Koja sedang diteliti oleh pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Iverson Manossoh, mengungkapkan bahwa tim telah dikerahkan untuk menganalisis dugaan tersebut guna memastikan penyebab kematian ayah dan anak tersebut.

“Kami juga memandang perlu melakukan toksikologi forensik untuk mengidentifikasi adanya unsur-unsur keracunan obat-obat keras yang berhubungan dengan kematian almarhum,” kata Iverson.

Sejak penemuan jenazah yang membusuk pada Sabtu pagi, polisi telah beberapa kali melakukan olah TKP di rumah tersebut.

Dalam setiap olah TKP, polisi selalu mendapatkan dan mengambil barang bukti tertentu untuk kepentingan penyelidikan.

Misalnya, hasil olah TKP hari ini, polisi membawa sampel cairan dan sisa-sisa makanan dari dalam rumah tersebut.

“Beberapa kantong yang dibawa dari TKP itu ada beberapa sampel yang kami ambil di TKP,” ujar Iverson.

“Ada cairan, kemudian sisa makanan, kemudian beberapa benda-benda yang kami anggap penting untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris,” tambahnya.

Autopsi Mayat

Pihak kepolisian telah mengungkapkan fakta baru terkait kematian ayah dan anak di Koja.

Berdasarkan pemeriksaan forensik dan hasil autopsi, diketahui bahwa Hamka meninggal lebih dulu dibandingkan anaknya.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan hal ini.

“Dari hasil autopsi kita bisa mendapatkan informasi berkaitan dengan waktu kematian. Korban laki-laki dewasa berinisial H kurang lebih 10 hari (telah meninggal),” kata Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.

“Sementara korban laki-laki usia 2,5 tahun itu usia kematiannya tiga hari,” tambahnya.

Tidak lama setelah kejadian, jasad ayah dan anak tersebut segera dimakamkan oleh pihak keluarga.

(*)

SUMBER: TribunJakarta

Baca juga: Bercak Darah di Tubuh Istri Hamka Milik Siapa? Berikut Fakta Lengkap Temuan Mayat di Koja

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved