Wonosobo Hebat

Upaya Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Wonosobo Luncurkan Program Sobo Hebat Sedulur Selawase

PEMKAB WONOSOBO
Suasana Rembug Stunting Jilid II Periode III dan launching program Sobo Hebat Sedulur Selawase di Pendopo Bupati Wonosobo, Jumat (3/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pastikan kembali penguatan pelaksanaan kegiatan intervensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Wonosobo, Pemkab menggelar Rembug Stunting Jilid II Periode III.

Rembug Stunting kali ini melibatkan Camat, Kepala Desa, Lurah, dan Bidan Desa.

Hal ini, sebagai langkah konsolidasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa/kelurahan.

Ketua TPPS Kabupaten Wonosobo, Jaelan menjelaskan, Rembug Stunting adalah salah satu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah.

Hal ini untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan, intervensi pencegahan, serta penurunan stunting yang terintegrasi antara perangkat daerah penanggungjawab layanan.

Baca juga: Tani Merdeka Wonosobo Sepakat Dukung Kemenangan Prabowo Gibran dalam Pemilu 2024 

Baca juga: Sentra Industri Kecil di Wonosobo Dilatih Diversifikasi Produk untuk Kembangkan Usaha

“Penurunan angka stunting di Wonosobo memang cukup konsisten."

"Kami mengharapkan komitmen, dukungan, dan kerja sama seluruh lintas sektor serta komitmen dalam mendukung program aksi percepatan penurunan stunting."

"Terutama para Kades dan Bidan Desa yang langsung berperan penting," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Rembug Stunting Jilid II Periode III ini tentunya untuk mewujudkan satu data penanganan stunting. 

Mengefektifkan progres penanganan stunting dan evaluasinya.

Selain itu untuk menguatkan gotong royong penanganan stunting. 

Lalu mengefektifkan aksi penanganan intervensi spesifik dan sensitif oleh desa, kecamatan, perangkat daerah dan stakeholder lainnya. 

Serta menjawab tantangan dan mencipta solusi permasalahan penanganan maupun pencegahan stunting.

Suasana Rembug Stunting Jilid II Periode III dan launching program Sobo Hebat Sedulur Selawase di Pendopo Bupati Wonosobo, Jumat (3/11/2023).
Suasana Rembug Stunting Jilid II Periode III dan launching program Sobo Hebat Sedulur Selawase di Pendopo Bupati Wonosobo, Jumat (3/11/2023). (PEMKAB WONOSOBO)

Baca juga: Bupati Wonosobo Datangi TKP Pekerja Tewas di Proyek Gorong-gorong: Ucapkan Belasungkawa

“Rembug Stunting kali ini lebih mengerucut lagi, dengan mengundang para pemangku kebijakan di bawah seperti Kades, Lurah, Bidan dan kepala Puskesmas."

"Periode ketiga dilaksanakan bersama 4 kecamatan yaitu Kecamatan Kalibawang, Kepil, Kalikajar, dan Sapuran."

"Ini dibarengkan dengan launching program Sobo Hebat Sedulur Selawase,” jelasnya.

Menurutnya, program Sobo Hebat Sedulur Selawase merupakan sebuah program penanganan stunting yang fokus pada sasaran balita stunting melalui intervensi spesifik pemberian nutrisi lewat terapi protein hewani dari telur.

Diharapkan melalui program ini mampu menekan laju penurunan stunting di Wonosobo.

“Program ini diwujudkan melalui pemberian dua telur setiap hari kepada balita stunting di Kabupaten Wonosobo selama 90 hari, yang menyasar 7.774 balita."

"Harapannya mampu mengurangi prevalensi stunting secara signifikan,” tuturnya.

Namun Jaelan menekankan, perlu dicermati bersama tantangan pelaksanaan program ini bukan lagi pada pengadaan telurnya.

Tetapi bagaimana bisa memastikan bahwa telur ini memang dikonsumsi oleh balita stunting secara utuh dan berkelanjutan selama 90 hari.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengajak semua yang terlibat dalam tim percepatan penurunan stunting untuk bekerja lebih keras, saling berkoordinasi, kolaborasi, koneksitas, serta saling perkuat komitmen. 

Selain itu juga meminta untuk semua pihak memperkuat kemitraan dan sinergitas antar seluruh pemangku kepentingan.

Baca juga: Desa Bumiroso Wonosobo Berpeluang Raih Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Tingkat Nasional

Baca juga: Pemkab Wonosobo Komitmen Laksanakan Keterbukaan Informasi Publik dengan Optimal 

“Kami harap upaya konvergensi bersama ini mampu mencegah munculnya lebih banyak permasalahan stunting."

"Jangan sampai ada kasus stunting baru di Wonosobo, untuk mewujudkan zero new stunting,” ungkapnya.

Ditegaskan Afif, kinerja penurunan stunting Wonosobo selalu dipuji di level nasional karena mampu menurunkan hingga 5,4 persen lebih tinggi daripada capaian tingkat nasional sebesar 2,8 persen.

Bulan lalu, penghargaan diberikan oleh pemerintah pusat atas kinerja Pemkab Wonosobo dalam menurunkan stunting dan menanggulangi kemiskinan.

Selain itu juga mendapatkan Dana Insentif Daerah sebesar Rp 13 miliar bersama 54 kabupaten/kota se-Indonesia.

Bupati meminta, meskipun angka stunting terus turun, upaya ini tidak boleh terhenti.

Semua pihak harus meningkatkan komitmen dalam menanggulangi permasalahan stunting, serta program yang telah dirancang mampu direalisasikan secara baik.

“Melalui program Sobo Hebat Sedulur Selawase, atau Wonosobo Hebat Atasi Stunting Sehari Dua Telur Selalu Pantau tumbuh Kembang, Awasi dan Jaga Kesehatannya, Semangati Pola Asuhnya ini menjadi peluang strategis sebagai implementasi riil konvergensi intervensi penanganan stunting."

"Yang kami harapkan dapat berhasil signifikan menurunkan angka stunting di Wonosobo,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Kebutuhan Logistik Kotak Suara di Batang Capai 12.875, Susanto Ketua KPU: Ini Sudah Terpenuhi

Baca juga: Harga Keripik Pisang Tak Masuk Akal, Kemasan 500 Gram Rp 6 Juta, Ternyata Ada Campuran Ini

Baca juga: Maling Motor Apes di Bandung, Ketangkep Karena Terjebak Macet, Diawali Motor Curian Alami Mogok

Baca juga: Curhat PKL Alun-alun II Jepara Kepada Pj Bupati Edy Supriyanta, Minta Sediakan Tenda Jualan